Show simple item record

dc.contributor.authorHarnaeni, Senja Rum
dc.contributor.authorWidodo, Sri
dc.contributor.authorSunarjono, Sri
dc.date.accessioned2015-03-31T03:37:09Z
dc.date.available2015-03-31T03:37:09Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationDiana, I.W, 2005. “Pengaruh Penambahan Fixonite dan Suhu Pemadatan Terhadap Unjuk Kerja Campuran Beton Aspal”. Jurnal Transportasi Vol.5, No.1, pp 73-86, Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Bandung Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010. Rencana Strategis Bina Marga 2010-2014. Yayasan Penerbit PU, Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010a. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Divisi 6 Perkerasan Beraspal. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan, Bandung. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2005. Masterplan Transportasi Darat. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta. Grabowski, W., Pozarycki, A., 2008. “Energy Absorption In Large Dimension Asphalt Pavement Samples Reinforced With Geosynthetics”. Foundation of Civil and Environmental Engineering No.11 pp.17 -28, Pozman University of Technology, Poland James, G.M., 2004. ”Geosynthetic Materials As Asphalt Reinforcement Interlayers : The Southern African Experience”. Proceeding of the 8 th Conference on Asphalt Pavements for Southern Africa (CAPSA'04), Sun City, South Africa Kementerian Pekerjaan Umum, 2010. Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014. Jakarta Kerh,T., Wang, Y.M., Lin, Y., 2005. ”Experimental Evaluation of Anti-stripping Additives Mixing in Road Surface Pavement Materials”. American Journal of Applied Sciences Vol. 10, No. 2, pp1427-1433 Khodaii, A., Fallah, S., Nejad, F.M., 2009. “Effects of Geosynthetics on Reduction of Reflection Cracking in Asphalt Overlays”. Geotextiles and Geomembranes, pp.1-8, h Elsevier , Miamisburg United States. Koerner, R.M., 1990. Designing with Geosynthetics. Second Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Lu,Y., P.J. Wright, P.J., Zhou, Y., 2009, “Effect of Temperature and Temperature Gradient on Asphalt Pavement Response’. Road & Transport Research, Vol 18 No.1 pp 19-30, School of Civil Engineering Southwest Jiaotong University Chengdu, 610031, P.R. China Misra,S.K., and Khan, M.Z., 2010. “ Potential Benefits of Paving Geosyntetics as Interlayer”. International Research Journal, Vol. I Issue 13 pp 1- 4, Jaipur India. Moussa, G.K.M., 2003. “ The Optimum Location of Geotextile Reinforcement in Asphalt Layers”. Alexandria Engineering Journal Vol.42 No.1 pp.103-111, Faculty of Engineering Alexandria University, Egypt. PT. Tetrasa Geosinindo, 2005. Product Catalog Ver. 1.2.05. Jakarta. Suryolelono, K.B., 2000. Geogrid Geoteknik. Nafiri, Yogyakarta. Suroso, T.W., 2008. “Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini Pada Perkerasan Jalan”. Jurnal Jalan dan Jembatan Vol. 25 No.3, Bandung. TenCate Miragrid, 2011. Description of Miragrid Geogrids. TenCate Geosynthetics Asia Sdn.Bhd., Selangor, Malaysiain_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5524
dc.description.abstractKerusakan-kerusakan yang terjadi pada jalan telah mendorong para peneliti untuk mengungkap penyebab kerusakan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk mendapatkan bahan campuran aspal yang handal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan dan temperatur beton aspal ACWC yang diperkuat geogrid dalam menahan lendutan akibat beban kendaraan. Pengujian kinerja campuran AC-WC tanpa perkuatan geogrid dan dengan menggunakan perkuatan Geogrid yang diregangkan (dengan variasi regangan 2%, 4% dan 6%) dengan alat Marshall yang dimodifikasi (beam bending). Sampel untuk pengujian Beam Bending berupa beton aspal berbentuk plat ukuran 385x63x50 mm 3 . Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji campuran beton aspal AC-WC dengan alat Marshall yang dimodifikasi untuk mengukur lendutan maksimum. Faktor-faktor yang ditinjau dalam penelitian ini adalah faktor kepadatan beton aspal dan faktor temperatur perkerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Campuran Asphalt Concrete Wearing Course mempunyai kadar aspal optimum 6,7 % terhadap total campuran, Semakin padat campuran ACWC dan semakin rendah temperatur ACWC kemampuannya menahan beban statis cenderung semakin baik, hal ini ditunjukkan dari lendutan yang terjadi makin kecil pada kepadatan yang lebih tinggi serta pada temperatur yang lebih rendah, Semakin tinggi temperatur campuran ACWC semakin kecil pengaruh kepadatan terhadap kemampuan ACWC dalam menahan beban statis, geogrid yang dipasang di dalam lapisan ACWC mampu memberikan tambahan ketahanan terhadap kemampuan menahan beban statis (memperkecil lendutan) serta semakin besar regangan yang diberikan kepada geogrid saat pemasangan memberikan kemampuan menahan beban statis yang semakin baik.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectlendutanin_ID
dc.subjectkepadatanin_ID
dc.subjecttemperaturin_ID
dc.subjectAsphalt Concrete Wearing Course (ACWC)in_ID
dc.subjectgeogridin_ID
dc.subjectuji beam bendingin_ID
dc.titlePengaruh Kepadatan dan Temperatur Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (Acwc) diperkuat Geogrid terhadap Lendutan Menggunakan Uji Beam Bendingin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record