dc.identifier.citation | Asdak C. (2012) Kajian Lingkungan Hidup Strategis: Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan, UGM press, Yogyakarta, Mara Duncan and Cairncross Sandy (1994) Pemanfaatan Air Limbah Dam ekskreta: Patokan untuk perlindungan kesehatan masyarakat. Bandung, ITB, Irianti S, (2004), Pengelolaan Limbah Medis Cair Rumah Sakit Tahun 2003, Prosiding Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya Untuk Melangkah, Yogyakarta, hal. 137-144, DEPKES RI (2009), Pedoman Pengelolaan Limbah Cair Rumah Sakit Sistem Tangki Septik Dengan Modifikasi, DEPKES RI (2009), Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Aerobik Lumpur Aktif Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 (1995) Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1204 /MENKES/SK/X/2004 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Mulyadi (2007) Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen : Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan, Salimba Empat, Jakarta, Sharma S and Chauhan S.V.S (2008), Assessment of bio-medical waste management in three apex Government hospitals of Agra, hal.159-162, Soedjarwo A (2004), Pengalaman Pusteklim dalam Pembangunan dan Penerapan Berbagai Teknologi Pengolahan Limbah Industri, Prosiding Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya Untuk Melangkah, Yogyakarta, hal. 27 – 46, Sugiharto (2008), Dasar – dasar pengelolaan air limbah, Universitas Indonesia press, Jakarta, Swayne , L.E. , Dun can , W.J. , & Ginter , P.M. (2006) Strategic management of health care organizations, Blackwell Publishing, Tanaka N. (2004), Highlights of Technological Achievement in Pusteklim Project, Prosiding Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya Untuk Melangkah, Yogyakarta, hal. 47 – 63, Uemura S. (2004), Performance Downflow Hanging Sponge (DHS) Biotower in Karnal, India, Prosiding Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya Untuk Melangkah, Yogyakarta, hal. 91 – 100, UU No 23 (1997) Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta. | in_ID |
dc.description.abstract | Rumah sakit merupakan fasilitas publik yang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Pada
sisi lain rumah sakit juga memberikan kemungkinan resiko timbulnya penyakit melalui proses
penularan penyakit dari limbah cair yang dihasilkan oleh aktifitas operasional rumah sakit. Limbah
cair rumah sakit dapat memberikan dampak negatif karena beberapa sebab, diantaranya: fasilitas
fisik pengelolaan yang kurang memadai, prosedur pengelolaan yang belum terbakukan, serta
kesadaran yang masih rendah dari petugas medis, pasien dan masyarakat sekitarnya. Dibutuhkan
upaya komprehensif untuk mengurangi dampak negatif limbah cair terutama limbah medis melalui
perbaikan pengelolaan optimal limbah medis. Komposisi dan karakteristik limbah cair rumah sakit
cukup spesifik dan karenanya diperlukan pengelolaan yang spesifik berbasis komposisi dan
karakteristik limbah tersebut. Bagi rumah sakit yang telah memiliki Instalasi Pengolah Limbah Cair
(IPLC), peningkatan kinerjanya dapat dilakukan melalui optimisasi pengelolaan yang meliputi:
pembenahan metode pengelolaan, penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) pengelolaan
IPLC, penugasan secara struktural staf pengelola IPLC sampai dengan rekayasa ulang IPLC. Dalam
studi ini, model analisa SWOT digunakan untuk memberikan rekomendasi pembenahan manajemen
pengelolaan instalasi pengolah limbah sebagai alternatif solusi sebelum Rumah Sakit memutuskan
melakukan perancangan atau pembenahan fisik IPLC. Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat
dilakukan pengelolaan optimal limbah cair yang memenuhi standar baku mutu ditengah berbagai
keterbatasan, yaitu ketersediaan dana dan keterbatasan lahan. | in_ID |