Show simple item record

dc.contributor.authorSusetyo, Joko
dc.contributor.authorSodikin, Imam
dc.contributor.authorNashrudin
dc.date.accessioned2015-04-02T07:47:08Z
dc.date.available2015-04-02T07:47:08Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationA. H. Nasution, 1999, Perencanaan & Pengendalian Produksi, Guna Widya, Surabaya. Averill M. Law and W. David Kelton, 2000, Simulation Modeling and Analysis, Mc Graw-Hill. Hamdy A. Taha, 1997, Operation Research, Prentice Hall Inc, Arkansas. Jerry Banks and John S. Carson, 1998, Discrete Event Simulation, John Willey & Son Inc, Georgia. Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain : Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta. Joko Susetyo, 2009, Ekonomi Teknik, AKPRIND Press, Yogyakarta. M. Iqbal Hasan, 2002, Pokok – Pokok Materi : Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional : Teori dan Praktek, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Vincent Gaspersz, 2005, Ekonomi Managerial, edisi revisi: Pembuatan Keputusan Ekonomi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5546
dc.description.abstractCV. Creative 71 (C71) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada pembuatan jok bus. Banyaknya permintaan produk yang tidak didukung dengan lengkapnya fasilitas produksi sering kali menyebabkan ketidaklancaran dalam kegiatan produksi, sehingga banyak terjadi penumpukan barang yang menunggu untuk diproses. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir antrian adalah penentuan jumlah mesin yang optimal pada lini produksi. Pada penelitian ini menganalisis keseimbangan lintasan produksi dengan pendekatan simulasi sistem yang dibantu dengan software ProModel serta pendekatan nilai investasi menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan BCR (Benefit Cost Ratio). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan pendekatan simulasi sistem diperoleh hasil penambahan mesin yang optimal adalah 1 buah pada stasiun kerja pengecatan. Kemacetan pada pengecatan mengalami penurunan dari 5,95% menjadi 3,30% pada mesin pengecatan 1 dan 3,16% pada mesin pengecatan 2. Sedangkan nilai investasi dari penambahan 1 buah mesin diperoleh NPV bernilai positif yaitu Rp 701.239.105,- pada metode IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan yaitu sebesar 2505,3% > 15%, dan pada metode BCR diperoleh nilai 1,143 (BCR > 1) dengan demikian dari ketiga metode menunjukkan bahwa investasi layak dijalankan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectbenefit cost ratioin_ID
dc.subjectinternal rate of returnin_ID
dc.subjectkeseimbangan lintasanin_ID
dc.subjectnet present valuein_ID
dc.subjectsimulasi sistemin_ID
dc.titlePerencanaan Jumlah Mesin yang Optimal Guna Menyeimbangkan Lintasan Produksi Ditinjau dari Simulasi Sistem dan Nilai Investasiin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record