Model Kontrol Sosial Perilaku Remaja Berisiko Penyalahgunaan Napza di Sekolah
Abstract
Peningkatan jumlah penyalahgunaan NAPZA yang tercatat Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menjadikan penyalahgunaan NAPZA
sebagai permasalahan kompleks. yang melibatkan individu, kelompok, dan
masyarakat. Kompleksitas masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor
individu, keluarga, teman sebaya di sekolah, dan di komunitas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji model kontrol sosial yang menunjukkan keterkaitan antara
faktor-faktor eksternal, yang terdiri dari komitmen sekolah, keyakinan adanya aturan
luar, keterlibatan teman sebaya, keterlibatan kegiatan waktu luang, juga perilaku
merokok terhadap perilaku risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja
Subjek terdiri dari 241 remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA yang memiliki
orang tua lengkap dan aktif sebagai siswa di tahun ajaran 2013/2104. Model
teoritis yang dibangun untuk menguji model kontrol sosial perilaku remaja berisiko
penyalahguna NAPZA menggunakan structural equation modeling (SEM).
Hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) kesamaan antara model teoritik dan empirik
bahwa model kontrol sosial perilaku remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA
dapat dijelaskan dari faktor-faktor eksternal yang terdiri dari komitmen sekolah,
keyakinan adanya aturan luar, keterlibatan kegiatan waktu luang, kelekatan teman
sebaya, dan perilaku merokok, 2) perilaku remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA
muncul karena kontrol sosial lemah; 3) komitmen sekolah mampu mengontrol
keterlibatan kegiatan waktu luang remaja, 4) pembeda antara remaja yang berisiko
dan yang tidak berisiko penyalahgunaan NAPZA terletak pada keterlibatan kegiatan
waktu luang dan perilaku merokok, 5) risk factor adalah keterlibatan kegiatan waktu
luang dan perilaku merokok, sedangkan protective factor adalah komitmen
sekolah,