Peningkatan Fungsi Psikomotorik, Status Vitamin A, Besi dan Status Gizi Anak Batita Malnutrisi Yang Anemia Melalui Model Minuman Suplemen Multi-Mikronutrien
Abstract
Malnutrisi merupakan penyebab utama hampir separuh anak-anak meninggal di
negara sedang berkembang. Seringkali anak yang malnutrisi juga mengalami anemia.
Hasil penelitian pada tahun pertama menunjukkan bahwa anak malnutrisi yang
anemia mempunyai tingkat kecukupan zat gizi makro yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang tidak anemia. Skor fungsi psikomotor anak malnutrisi
yang anemia lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak anemia.Tingkat
morbiditas anak malnutrisi yang anemia lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang
tidak anemia. Kadar Hb anak malnutrisi yang anemia 1,62 mg/dL lebih rendah
dibandingkan dengan yang tidak anemia. Kadar feritin anak anemia 5,71 ug/L lebih
rendah, demikian pula dengan kadar retinol anak anemia yang lebih rendah 0,30
umol/L dibandingkan dengan anak yang tidak anemia.
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah meningkatkan performa anak baik
fisik maupun psikomotornya, sehingga diharapkan akan terbentuk generasi muda
yang berkualitas. Target luaran pada tahun kedua adalah peningkatan status
psikomotor, status mironutrien dan status gizi anak batita, sedangkan pada tahun
ketiga diharapkan terjadi peningkatan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak
menjelang usia pra sekolah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun anak malnutrisi telah
mendapatkan minuman suplemen multi mikronutrien namun penurunan skor
perkembangan baik motorik halus, motorik kasar, perkembangan bahasa dan
perkembangan psikososial masih terjadi. Penurunan skor perkembangan sangat
bervariasi pada masing-masing kelompok. Pada kelompok anak malnutrisi yang
anemia, meskipun telah diberikan minuman suplemen multi mikronutrien penurunan
skor perkembangan motorik kasar dan penurunan perkembangan bahasa lebih besar
dibandingkan pada kelompok anak malnutrisi yang tidak anemia. Sebaliknya pada
kelompok anak malnutrisi yang tidak anemia meskipun telah diberikan minuman
suplemen multi mikronutrien penurunan skor perkembangan motorik halus dan
penurunan perkembangan psikososial anak lebih besar dibandingkan pada kelompok
anak malnutrisi yang anemia.
Pada kelompok anemia terjadi peningkatan kadar hemoglobin lebih tinggi dari
pada peningkatan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok anak malnutrisi yang
tidak anemia. Pada kelompok anemia terjadi peningkatan kadar ferritin lebih rendah
apabila dibandingkan dengan peningkatan rata-rata kadar ferritin pada kelompok anak
malnutrisi yang tidak anemia. Pada kelompok anemia terjadi penurunan rata-rata
kadar retinol lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penurunan rata-rata kadar
retinol pada kelompok anak malnutrisi yang tidak anemia.
Pada semua indeks antropometri kelompok malnutrisi yang anemia
mengalami penurunan status gizi, akan tetapi pada kelompok malnutrisi yang tidak
anemia penurunan status gizi hanya terjadi pada indeks BB/TB. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa untuk mengatasi malnutrisi pada anak balita tidak cukup hanya
dengan pemberian minuman suplemen saja akan tetapi harus dikombinasi dengan program-program yang lain misalnya PMT pemulihan atau PMT anak sekolah sert
aprogram-program lain yang bisa dilaksankan lintas program dan lintas jalur seperti
pendidikan gizi bagi orang tua anak yang mengalami malnutrisi.
Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan peningkatan motorik
halus,dan motorik kasar setelah diberikan minuman suplemen multi mikronutrien
antara anak malnutrisi yang anemia dengan anak malnutrisi yang tidak anemia. Tidak
ada perbedaan peningkatan perkembangan bahasa dan psikososial setelah diberikan
minuman suplemen multi mikronutrien antara anak malnutrisi yang anemia dengan
anak malnutrisi yang tidak anemia. Ada perbedaan nyata perubahan kadar
hemoglobin anak setelah intervensi minuman multi mikronutrien antara anak
malnutrisi yang anemia dengan tidak anemia.Tidak ada perbedaan nyata perubahan
kadar ferritin dan retinol darah anak setelah intervensi minuman multi mikronutrien
antara anak malnutrisi yang anemia dengan tidak anemia. Tidak ada beda nyata
perubahan status gizi dengan indeks BB/TB, TB/U dan BB/U setelah diberikan
intervensi antara anak malnutrisi anemia dengan anak malnutrisi tidak anemia.