dc.contributor.author | Abdullah, Atje Setiawan | |
dc.contributor.author | Ruchjana, Budi Nurani | |
dc.contributor.author | Toharudin, Toni | |
dc.contributor.author | Rosadi, Rudi | |
dc.date.accessioned | 2015-04-16T06:03:40Z | |
dc.date.available | 2015-04-16T06:03:40Z | |
dc.date.issued | 2015-03-07 | |
dc.identifier.citation | [1] Abdullah, A. S, 2009, “Implementasi Spatial Data Mining menggunakan Model SAR-Kriging (Spatial Autoregressive-Kriging) untuk Pemetaan Mutu Pendidikan di Indonesia”, Disertasi, Tidak Dipublikasikan, PPs UGM: Yogyakarta. [2] Anselin, L. 1988. Spatial Econometrics : Method and Models. Kluwer Academic Publisher. the Netherlands. [3] Balitbang Depdiknas. 2003. Survei Dasar Pendidikan Nasional Tahun 2003. Jakarta. [4] Han, J. and Kamber, M. 2006. Data Mining, Concept and Techniques. Academic Press, USA. [5] LeSage, P.J. 1999. The Theory and practice of Spatial Econometrics. Department of Economics, University Toledo. [6] LeSage, J. P. and Pace, R. K. 2004. Arc.Mat, a Matlab toolbox for using ArcView Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 943 Shape files for Spatial Econometrics and Statistics. Department of Economics University Toledo. [7] Nababan, H. 2003. Indikator Mutu Pendidikan di Lingkungan Pendidikan. Balitbang Depdiknas, Jakarta [8] Sihombing, U., 2002, Pengkajian 13 Indikator Pendidikan, Pusat Data dan Informasi Balitbang Depdiknas, Jakarta. | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978.602.361.002.0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5701 | |
dc.description.abstract | Paper ini membahas aplikasi indeks Moran, model Spatial Autoregressive (SAR) dan
model Ekspansi SAR untuk pemetaan Hasil akreditasi sekolah di Provinsi Jawa Barat. Indeks Moran
menggambarkan otokorelasi spasial data hasil akreditasi sekolah. Otokorelasi spasial digambarkan
dengan scatter plot dan memberikan koefisien positif maupun negatif. Model SAR dan ekspansi SAR
digunakan untuk mengukur heterogenitas spasial didasarkan pada karakteristik neighborhood.
Penafsiran model ekspansi SAR dinyatakan dalam grafik, yang memberikan informasi pengaruh total
variabel bebas ke-i terhadap variabel dependen. Jika grafik turun, diinterpretasikan semakin jauh dari
koordinat pusat, semakin kecil pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil
pengolahan data akreditasi sekolah di provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa untuk variabel S1,
S2,S3, S6 dan S8 tingkat otokorelasi spasial relatif tinggi, sedangkan variable S4, S5 dan S6 tingkat
otokorelasi spasial relatif rendah. Berdasarkan lokasi kab Bekasi, kota Bekasi, kab Garut, kab
Bandung, kota Bandung, kota Cimahi tingkat otokorelasi spasial relatif tinggi, sedangkan kab
Purwakarta, kab Majalengka dan kab Tasik tingkat otokorelasi spasial relatif rendah. Berdasarkan
variabel penelitian sesuai standar pendidikan dapat disimpulkan bahwa untuk variabel isi, sapras,
pembiayaan dan penilaian memiliki otokorelasi spasial tinggi, artinya semakin jauh dari pusat ibu kota
provinsi, pengaruh variable tersebut terhadap mutu pendidikan semakin tinggi, sedangkan variabel
proses, lulusan, tendik dan pengelolaan memiliki otokorelasi spasial rendah, ,artinya semakin jauh dari
pusat ibu kota provinsi, pengaruh variabel tersebut terhadap mutu pendidikan semakin rendah | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | SAR | in_ID |
dc.subject | Ekspansi SAR | in_ID |
dc.subject | plot Moran | in_ID |
dc.subject | akreditasi sekolah | in_ID |
dc.title | Model SAR, Ekspansi SAR dan Plot Moran untuk Pemetaan Hasil Akreditasi Sekolah di Provinsi Jawa Barat | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |