Fase Stance dan Fase Swing pada Pengguna Kaki Prosthetik Bawah Lutut Berdasarkan Analisis Gait
Abstract
Kecepatan gait akan membentuk waktu yang berbeda selama fase stance dan fase swing. Kedua fase ini sangat mempengaruhi kestabilan berjalan bagi seorang amputee transtibial. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kestabilan berjalan dalam memakai kaki prosthetik yang ditunjukkan selama fase stance dan fase swing, dan tanpa ankle joint. Penelitian ini menggunakan metode cross over design, data diperoleh dari 14 subjek laki-laki untuk kasus amputasi bawah lutut dan melalui pengukuran anthropometri. Kecepatan berjalan untuk bidang frontal direkam dengan 1 unit kamera Canon EOS 1100D DSLR dan bidang sagital direkam dengan 1 unit handycam kamera JVC Everio GZ-MG760. Analisis gait dilaku-kan pada kecepatan gerak pada saat berjalan yang dihitung fase per frame. Penelitian ini, mengkaji perlakuan pada kelompok dan periode pengujian untuk tanpa atau dengan ankle joint pada kaki prosthetik. Perbandingan dilakukan dengan uji beda (p < 0,05), setelah dilakukan uji normalitas (p > 0,05) dan uji homogenitas (p > 0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa fase stance, ankle joint (1,85±0,34) menit dan tanpa ankle joint (2,53±0,49) menit dengan p = 0,0001. Fase swing, ankle joint (1,23±0,22) menit, tanpa ankle joint (1,69±0,32) menit dengan p = 0,0001. Penggunaan ankle joint pada kaki prosthetik yang dipakai sewaktu amputee berjalan menunjukkan hasil yang lebih stabil dan efisien.