dc.contributor.author | Muslimah, Etika | |
dc.contributor.author | Nandhiroh, Siti | |
dc.contributor.author | Akriyanto, Linda Aprilia | |
dc.date.accessioned | 2015-04-20T06:47:57Z | |
dc.date.available | 2015-04-20T06:47:57Z | |
dc.date.issued | 2015-03 | |
dc.identifier.citation | Damayanti, Kristiana Asih, dkk. 2012. “Pengukuran Beban Mental Masinis Kereta Api Rute Jarak Jauh (Studi Kasus Pada PT KAI DAOP 2)”. Simposium Nasional RAPI XI FT UMS. Hancock, P.A & Meshkati, N. 1988. “Human Mental Workload”. Elsevier Science Publisher B.V : Netherlands. Widyanti, Ari, dkk. 2010. “Pengukuran Beban Kerja Mental Dalam Searching Task Dengan Metode Rating Scale Mental Effort (RSME)”. Teknik Industri UNDIP. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5761 | |
dc.description.abstract | Transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Tuntutan kebutuhan masyarakat untuk melakukan mobilisasi sangat dipengaruhi oleh transportasi, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan transportasi darat sebagai kendaraan mereka. Pengemudi merupakan aspek penting karena pengemudi adalah subyek yang menjalankan alat transportasi yang ada. Mengemudi merupakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi. Pengemudi dalam hal ini adalah pengemudi bus, bukan hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya tetapi juga keselamatan penumpang. Kecelakaan dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yang tidak terduga oleh pengemudi. Kondisi tersebut dapat menimbulkan beban kerja yang tinggi pada pengemudi, sehingga perlu dilakukan pengukuran beban kerja bagi pengemudi baik fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beban kerja fisik dan mental yang dialami pengemudi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah beban fisik dikur dengan menggunakan denyut jantung dan beban kerja mental dengan metode RNasa TLX. Hasil pengukuran beban kerja fisik yang telah dilakukan menggunakan denyut jantung untuk perjalanan Solo-Semarang diperoleh sebesar 92,33 denyut/menit dan untuk perjalanan Solo-Semarang-Solo sebesar 89,88 denyut/menit yang termasuk dalam kategori beban kerja ringan. Pengukuran beban kerja mental diperoleh skor untuk kondisi perjalanan pagi-sore sebesar 72,29 dan untuk perjalanan sore-malam sebesar 71,13 yang termasuk dalam kategori beban kerja sedang. Dari kedua kondisi perjalanan faktor/dimensi tuntutan mental dan tuntutan visual adalah dua faktor terbesar yang menyebabkan beban mental. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | beban kerja fisik | in_ID |
dc.subject | beban kerja mental | in_ID |
dc.subject | denyut jantung | in_ID |
dc.subject | RNasa TLX | in_ID |
dc.title | Evaluasi Beban Kerja Fisik dan Mental Pengemudi Bus AKDP Rute Solo-Semarang | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |