dc.identifier.citation | Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi (Edisi Revisi 2008). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Corder, Anthony., Teknik Manajemen Perawatan, alih bahasa Kusnul Hadi Penerbit Erlangga, 1998. Govil A.K., Realibility Engineering, Mc Graw Hill Publishing, 1993 Hidayat, R. et al. (2011). Perencanaan Kegiatan Maintenance Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Makara, Teknologi, 14(1): 7-14. Jardine, A.K.S., Maintenance, Replacement and Reliability, First Published, Pittman Publishing, 1973. Lewis, EE., Introduction to Reliability Engineering. John Wiley and Son Canada, 1987. Sudrajat, A. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri. Bandung : PT Refika Aditama. Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. Jakarta. PT Rineka Cipta. Supandi. 1993. Manajemen Perawatan Mesin Industri. Bandung. PT Ganeca Exact. Walpole, R, E., Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan, Edisi ke-empat, ITB Press Bandung, 1989. | in_ID |
dc.description.abstract | Dipo Kereta Rangkasbitung merupakan salah satu Dipo yang ada di Daop 1 Jakarta yang melayani perawatan kereta untuk lintas Jakarta-Rangkasbitung-Merak. Tugas utama dari Dipo Kereta adalah menyediakan sarana kereta yang handal dan dapat digunakan tepat pada saat yang dibutuhkan. Oleh karena itu ketersediaan dan keandalan dari kereta menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Untuk menunjang perawatan kereta, perlu adanya analisis mengenai jadwal perawatan kereta, menganalisis faktor-faktor terjadinya kerusakan dan upaya penanggulangannya. Metode yang digunakan adalah metode untuk mencari nilai availability (ketersediaan) dan nilai reliability (keandalan), kemudian distribusi normal dengan menggunakan sebaran frekuensi untuk mengetahui waktu rata-rata terjadinya kerusakan. sedangkan untuk menganalisis sebab-akibat kerusakan menggunakan diagram fishbone dan why analysis.Dari hasil penelitian, bahwa kereta K306416 adalah kereta yang paling tinggi frekuensi kerusakan. Komponen yang sering rusak adalah pegas dan alat tolak tarik. Untuk komponen Pegas : Rata-rata waktu kerusakan 38,06 hari, jarak rata-rata antar kerusakan selama periode 1 tahun adalah 643,125 jam/tahun. Waktu rata-rata untuk perbaikan 35,625 jam/tahun. Availability untuk komponen pegas 94,7% Reliability 99,84%. Untuk komponen Tolak Tarik Jarak rata-rata antar kerusakan 857,5 jam/tahun. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk perbaikan 36,5 jam/tahun. Avaiability 96% dan Reliability 99,88%. Penyebab dari kerusakan pegas dan tolak tarik adalah pemeliharaan harian tidak maksimal, terjadi kelelahan pegas dan tidak ada alat uji kekuatan pegas Usulan perbaikan adalah membuat Standarrt Operation Prosedur (SOP), Work Instruction operator daily check dan menyediakan persediaan komponen pegas dan tolak tarik. | in_ID |