Metode K-Means Cluster dan Fuzzy C-Means Cluster (Studi Kasus: Indeks Pembangunan Manusia di Kawasan Indonesia Timur tahun 2012)
View/ Open
Date
2015-03-07Author
Rizal, Annas Syaiful
Hakim, R.B Fajriya
Metadata
Show full item recordAbstract
Analisis kelompok (cluster analysis) telah digunakan diberbagai bidang
ilmu pengetahuan, dengan tujuan mengelompokkan objek/observasi. Hal penting dalam
analisis kelompok adalah memperoleh nilai simpangan baku dalam kelompok (S
) yang
minimum dan nilai simpangan baku antar kelompok (S
) yang maksimum, untuk jumlah
kelompok yang optimum didapatkan dengan menggunakan kriteria ukuran validitas,
yaitu Indeks Xie dan Beni. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokkan variabel
pembentuk Indeks Pembangunan Manusia di Kawasan Indonesia Timur pada tahun 2012
dengan menggunakan analisis clustering, yaitu metode k-means dan fuzzy c-means
cluster. Variabel-variabel pembentuk IPM, terdiri dari angka harapan hidup; angka
melek huruf; rata-rata lamanya sekolah, dan Purchasing Power Parity (paritas daya
beli). Dari hasil analisis didaptkan fuzzy c means menghasilkan nilai S
B
lebih kecil
dibandingkan metode c-means. Pada FCM jumlah kelompok optimum sebanyak enam
kelompok dengan nilai Indeks Xie dan Beni 0,0006589. Kelompok 1 terdiri dari32
kabupaten/kota, kelompok 2 terdiri dari 18 kabupaten/kota, kelompok 3 terdiri dari 26
kabupaten/kota, kelompok 4 terdiri dari 50 kabupaten/kota. Kelompok 5 terdiri dari 49
kabupaten/kota, dan kelompok 6 terdiri dari 44 kabupaten/kota.