dc.contributor.author | Pontoh, Resa Septiani | |
dc.date.accessioned | 2015-04-25T04:42:03Z | |
dc.date.available | 2015-04-25T04:42:03Z | |
dc.date.issued | 2015-03-07 | |
dc.identifier.citation | [1] Eye, A. 2002. Configural Frequency Analysis: Methods, models, and applications. Mahwah, N.J: Lawrence Erlbaum Associates. [2] Eye, A., Indurkhya, A., & Kreppner, K. 2000. CFA as a tool for person-oriented research Unidimensional and within-individual analyses of nominal level and ordinal data. Psychologische Beitrage, 42, 383 – 401. [3] Fienberg, S.E. 1980. The Analysis of cross-classified categorical data (2 ed). Cambridge, MA: MIT Press. | in_ID |
dc.identifier.issn | 978.602.361.002.0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5809 | |
dc.description.abstract | Analisis Konfigurasi Frekuensi atau Configural Frequency
Analysis (CFA) adalah suatu analisis yang akan memunculkan konfigurasi dari
beberapa kategori yang berasal dari beberapa variabel yang berbeda dimana
secara signifikan berbeda antara yang diekspektasikan dengan yang
terobservasi. Dengan kata lain, analisis ini akan sangat bermanfaat untuk
mencari penyebab terjadinya penyimpangan pada model yang ada. Jika hal ini
terjadi, maka Type dan Antitype akan muncul. Type akan dihasilkan jika
konfigurasi tersebut lebih sering terjadi dari yang telah diekspektasikan
sedangkan Antitype dihasilkan jika konfigurasi tersebut lebih jarang terjadi dari
yang telah diekspektasikan. Pada banyak kasus atau data yang dianalisis
menggunakan Analisis Konfigurasi Frekuensi, biasanya data penelitian yang
digunakan bersifat nominal atau dianggap sebagai data nominal. Padahal, pada
kenyataannya, data ordinal yang dianalisis menggunakan analisis ini akan
menghasilkan kesimpulan yang berbeda jika data tersebut diasumsikan sebagai
data nominal. Makalah ini akan memaparkan perbedaan yang terjadi antara
CFA ordinal dan CFA nominal jika data yang digunakan adalah ordinal.
Secara garis besar, diperoleh hasil bahwa perbedaan antara frekuensi observasi
dan ekspektasi lebih berdekatan jika base model ordinal yang digunakan
dibandingkan dengan base model nominal. Hal ini tentu saja
mengakibatkanType dan Antitype akan lebih jarang muncul jika base model
yang digunakan dalam analisis tesebut menggunakan data ordinal. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Configural Frequency Analysis | in_ID |
dc.subject | Analisis Konfigurasi Frekuensi | in_ID |
dc.title | Data Ordinal pada Analisis Konfigurasi Frekuensi | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |