Pemanfaat Pozolan Alam sebagai Bahan Baku dalam Rekayasa Teknologi Beton di Kabupaten Pacitan
Abstract
Durabilitas beton dengan bahan baku tanah sebagai pozolan alam. Keberadaan
pozolan alam di Indonesia banyak dijumpai di daerah dekat pegunungan yang
masih aktif. Salah satunya adalah tanah yang berasal dari kecamatan Tulakan,
kabupaten Pacitan, Jawa Tengah. Tanah ini mempunyai warna keabu-abuan mirip
dengan warna semen. Tanah ini diperoleh dengan cara menggali pada kedalaman
8m. Oleh penduduk sekitar sering dipakai dalam pembuatan sumur, karena
apabila sering terkena air maka akan menjadi semakin keras. Berdasarkan hasil
analisis kimia yang telah dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan
Kegunungapian (BPPK) Yogyakarta, tanah tersebut mempunyai kandungan unsur
pozolan. Sifat pozolan adalah sifat bahan yang dalam keadaan halus dapat
bereaksi dengan kapur padam (aktif) dan air pada suhu kamar (240C – 270C)
membentuk senyawa yang padat dan tidak larut dalam air. Telah dilakukan
pengujian kuat tekan dan uji kuat tarik belah terhadap silinder beton serta
pengujian kuat lekat tulangan pada kubus beton dengan komposisi bahan baku
tertentu sehingga diketahui tingkat durabilitasnya. Komposisi Tanah Tulakan
pada campuran adalah 10% sampai dengan 40% dari jumlah semen yang
digunakan. Rencana campuran adukan beton menggunakan metode perancangan
menurut cara ACI dengan faktor air semen (f.a.s) rencana 0,5. Secara
keseluruhan, pada prosentase penggantian semen antara 10% – 20% sebagai
bahan campuran pada beton, penggunaan Tanah Tulakan sebagai pengganti semen
efektif bisa mempertahankan bahkan menaikkan nilai kuat tekan beton sampai
dengan 3,24%, pada pengujian kuat tarik belah mampu menaikkan sampai dengan
2,513% dari nilai beton normal dan pada pengujian kuat lekat tulangan mampu
bertahan dan naik sampai dengan 9,783% dari nilai normalnya.