Pengembangan Obat Antikanker Payudara dari Lempuyang Gajah dan Lempuyang Emprit dengan Kontrol Kualitas Berbasis Senyawa Penanda Zerumbone dan Aktivitas Antikanker pada Sel T47D
View/ Open
Date
2013-12Author
Hanwar, Dedi
Melannisa, Rosita
Trisharyanti, Ika
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian awal menunjukkan efek sitotoksik ekstrak etanol
rimpang lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) dan lempuyang emprit
(Zingiber littorale) terhadap sel kanker payudara (T47D) dan identifikasi
zerumbone sebagai senyawa mayor secara KLT. Pengembangan obat herbal
sebagai antikanker payudara memerlukan penelusuran mekanisme
molekuler sehingga menghasilkan obat yang selektif pada sel kanker dan
aman. Selain itu, kontrol kualitas obat herbal perlu dilakukan melalui
standarisasi ekstrak, penentuan kadar senyawa penanda dan profil
metabolitnya. Penelitian pada tahun pertama meliputi: (1). Pembuatan
ekstrak (2). Standarisasi ekstrak (parameter spesifik dan non spesifik) (3).
Kontrol kualitas ekstrak berbasis senyawa penanda zerumbone dengan
validasi metode KCKT dan analisis profil metabolit dengan KG dan (4).
aktivitas antikanker payudara terhadap sel T47D dengan pengamatan
morfologi sel dan apoptosis. Tahun kedua meliputi: (1). Uji toksisitas akut
dan (2). Uji toksisitas subkronis. Tujuan penelitian tahun pertama adalah
mengembangkan metode kontrol kualitas ekstrak Z. zerumbet dan Z. littorale
berbasis senyawa penanda zerumbone dan aktivitas antikankernya. Tahun
kedua ditujukan untuk pengembangan formulasi dan desain produk OHT
serta pengujian toksisitas akut-subkronisnya. Target luaran khusus dari
penelitian ini adalah metode kontrol kualitas ekstrak terstandar (tahun
pertama) dan ekstrak Z. zerumbet dan Z. littorale sebagai obat antikanker
yang selektif, aman dan bermutu (tahun kedua).
Ekstrak lempuyang emprit dan lempuyang gajah sudah memenuhi
persyaratan parameter non spesifik dan spesifik. Kadar zerumbone pada
ekstrak lempuyang emprit berbeda untuk setiap daerah (18,24 s/d 27,24
%b/b), dan kadarnya pada ekstrak lempuyang gajah jauh lebih bervariasi
untuk setiap daerah (8,37 s/d 32,31 %b/b). Profil metabolit dari ekstrak
lempuyang emprit dan lempuyang gajah berbeda pada setiap daerah, dengan
kandungan metabolit mayornya berupa asam-asam organik dan zerumbone.
Ekstrak lempuyang gajah memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel T47D
yang jauh lebih kuat (IC
50
emprit (IC
50
> 50 μg/mL).
< 50 μg/mL) dibandingkan ekstrak lempuyang