Pengembangan Berbagai Limbah dan Kotoran Hewan untuk Pupuk Organik yang Dikombinasi dengan Pupuk Hayati Bentuk Granul Serta Pengembangan Alat Granulasi
Abstract
Tujuan penelitian, i) mengetahui kesesuaian produk pupuk organik
terhadap standart pupuk organik Menpan (2009), 2) mengukur kuantitas, dan
kualitas kandungan pupuk organik limbah serasah dengan inokulum kotoran
hewan dan Jamur pelapuk putih, 3) Mengukur logam berat pupuk organik yang
dihasilkan, dan 4) Membuat modifikasi alat granulasi dan cropper. Metode
eksperimen dan analisis laboratorium untuk mengetahui kuantitas dan kualitas
hara pupuk yang dihasilkan, dan secara diskriptif diperbandingkan dengan
ketentuan baku pupuk organic SK Menpan 2005/2009. Analisis kandungan hara
makro: C, C/N, N, P, K, dan hara mikro: Mo, Mn, Mg, Fe
2
O
dilakukan sesuai
SNI (2002). Hasil penelitian pupuk organik yang diperoleh menunjukkan bahwa
serasah dengan inokulum kotoran hewan dan Jamur pelapuk putih(
Trycoderma sp)
sesuai dengan standart Menpan 2009. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
makronutrien relative rendah, dan kualitas makro dan mikronutrien cukup bagus
dan lengkap. Alat granulasi semi pilot dapat berproduksi 2 kw/hari, dan alat
cropper dengan tipe pisau berputar. Simpulan menunjukan bahwa kualitas dan
kuantitas pupuk organik limbah serasah dengan inokulum kotoran hewan dan
jamur pelapuk putih mengandung unsur makro dan mikro nutrisi yang relatif
lengkap dan hasil pengukuran Logam berat masih dalam standart baku mutu
pupuk organik Menpan 2009. Makro nutrien yang dihasilkan relatif masih rendah.
Pupuk organik dari serasah dengan berbagai macam inokulum diatas dapat
digunakan sebagai pupuk organik pengganti pupuk kimia di lapang. Saran perlu
diuji pupuk organik yang dihasilkan terhadap pertumbuhan tanaman baik skala
laboratorium maupun lapang
3