Show simple item record

dc.contributor.authorSukmawani, Reny
dc.contributor.authorHaeruman, Maman
dc.contributor.authorSulistyowati, Lies
dc.contributor.authorPerdana, Tommy
dc.date.accessioned2015-05-12T02:45:14Z
dc.date.available2015-05-12T02:45:14Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationAmalia, Fitri. 2014. Determination of regional economy leading sectors in Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 15, No. 1, Juni 2014. hlm 19-26. Agus, Moch Krisno Budiyanto. 2010. Model pengembangan ketahanan pangan berbasis pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal. Jurnal Teknik Industri, Vol. 11. No. 2, Agustus 2010. Arifin, Bustanul. 2010. Model-model pembangunan perdesaan dan performance indikator pembangunan perdesaan. (Makalah yang disajikan dalam seminar pembangunan perdesaan dengan integrasi pendekatan wilayah dan kegiatan sektoral) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. Republik Indonesia Goerge, Galanos dan Giannis Manasis. (2010). Analysis of competitiveness of greek’s olive oil sector using porter’s diamond model. Research Journal of International Studies-Issues (16 September 2010), pg 33-46. Melalui www.eurojournals.com/ rjis-16-04.pdf (12/09/12). Hendayana. (2003). Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam penentuan komoditas unggulan nasional. Informatika Pertanian. Vol 12. Desember 2003. hlm 1-21. K, Amar Zakaria, Wahyuning K. Sejati dan Reni Kustiari. 2010. Analisis daya saing komoditas kedelai menurut agroekosistem: kasus di tiga provinsi di indonesia. Jurnal agro ekonomi. Vol. 8. No. 1. Mei 2010, hlm 21 – 37. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. Kuma Berhanu, Abebe, Chindi, Shenkut Ayele, Gebremedhin Woldegiorgis, Yohanner Lemma and Shiferaw Tafesse. 2013. Role of farmer field school and farmer research group in bringing attitudinal and knowledge change: the case of integrated potato disease and nutrient management in ethiopia. Asian Journal of Rural Development. Vol. 3. Issue 1. PP. 1-13. Mukhlis Supfri. 2012. Development of competitiveness of farm commodity at selayar regency south sulawesi province. IAMURE: International Journal of Business and Management. Vol 2. No. 1. Pg: 59-74. Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Nuryanti, Sri dan Dewa K.S. Swastika. 2011. Peran kelompoktani dalam penerapan teknologi pertanian. pusat sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 29. No. 2. Desember 2011. Hlm: 115-128. http:// pse.litbang.pertanian.go.id/ind/ pdffiles/FAE29-2d.pdf. Pearson Scott, Carl Gotsch and Sjaiful Bahri. 2004. Aplications of the policy analysis matrix in indonesian agriculture. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Porter, Michael E. 1998. The competitive advantage of nations. with a new introduction/Michael E. Porter. The Free Press. A Division of Simon & Schuster Inc. 1230 Avenue of The Americas. New York, NY 10020. Saptana. 2010. Tinjauan konseptual mikromakro daya saing dan strategi pembangunan Pertanian. Forum penelitian agroekonomi. Pusat analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. FAE, Vol. 28 No. 1, Juli 2010. hlm 1 – 18 Sonobe, Tetsushi; Dinghuan Hu and Keijiro Otsuka. 2004. From inferior to superior products: an inquiry into the wenzhou model of industrial development in China. ELSEIVER, Journal of Comparative Economics 32. Sukmawani Reny, Maman Haeruman K, Lies Sulistiyowati, and Tomy Perdana. 2014. Determining agricultural superior commodity in the district of Sukabumi through a combination method of LQ, description scoring, and competitive analysis. Research Journal of Agriculture and Environmental Management. Vol. 3(11), November 2014. pp. 599-604. Sulaeman, Suhendar. 2012. Model pengembangan agribisnis komoditi lidah buaya (Aloevera). Jurnal Agribisnis. hlm 1-17. Widiatnaka, Zulfikar, Syaiful Anwar dan Wiwin Ambarwulan. 2013. Perencanaan spasial pemanfaatan lahan untuk komoditas perkebunan rakyat di kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Jurnal Ilmiah Geomatika. Vol 19. No. 1. Agustus 2013. hlm 40-49 Winarno, Budi. 2003. Globisaalsi, Kemiskinan, dan Ketimpangan dalam distribusi pendapatan: kasus indonesia. EKUITAS, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.8.in_ID
dc.identifier.issn1411-6081
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5862
dc.description.abstractThe aim of this research is to study the comparative advantage and papaya competitive and to design its development model by using the approach of local base agriculture development. This research uses survey method. The resulting research shows that papaya is a base commodity that has comparative advantage and competitive. The development papaya in the district of Sukabumi is quite good bases on eight superior creations. But in order to be the main sector in economic development and has a competition, the development of papaya must concern to its influence factors. In supporting papaya development as a competitive local superior commodity, it needs to be done some efforts are as follows: (1) increase a skillful worker; (2) improve business management; (3) increase papaya productivity by using technology and study papaya planted technology in specific local superior commodity; (4) develop the involvement of the business relation; (5) provide market information and information technology network; and (6) improve infrastructures. Penelitian bertujuan untuk mempelajari keunggulan komparatif dan kompetitif pepaya sekaligus merancang model pengembangannya melalui pendekatan pembangunan pertanian berbasis lokal. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pepaya merupakan komoditas basis yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Perkembangan pepaya di Kabupaten Sukabumi cukup baik berdasarkan delapan kriteria unggul, namun demikian agar pepaya benar-benar dapat menjadi penggerak utama perkembangan ekonomi dan berdaya saing maka pengembangannya harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengembangan pepaya sebagai komoditas unggulan lokal berdaya saing perlu mengupayakan: (1) peningkatan keterampilan tenaga kerja; (2) perbaikan manajemen usahatani; (3) peningkatan produktivitas pepaya dengan menerapkan teknologi dan melaksanakan pengkajian teknologi budidaya pepaya spesifik lokasi; (4) penumbuhan dan pengembangan jalinan kemitraan; (5) penyediaan informasi pasar dan jaringan informasi teknologi serta (6) perbaikan infrastruktur.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectpapayain_ID
dc.subjectsuperior commodityin_ID
dc.subjectcompetitivein_ID
dc.subjectcomparativein_ID
dc.subjectpepayain_ID
dc.subjectkomoditas unggulanin_ID
dc.subjectdaya saingin_ID
dc.subjectkomparatifin_ID
dc.titleModel Pengembangan Pepaya Sebagai Komoditas Unggulan Lokal Yang Berdaya Saingin_ID
dc.title.alternativePapaya Development Model As A Competitive Local Superior Commodityin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record