Pendayagunaan Sumberdaya Lokal yang Berdaya Saing di Kelompok Usaha Olahan Pangan Alamsari Kabupaten Subang Jawa-Barat
Abstract
Salah satu strategi untuk mempercepat kemajuan ekonomi pada kelompok usaha kecil dalam menghadapi persaingan usaha adalah pemanfatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhannya. Secara teknis teknologi tepat guna (TTG) dapat menjembatani antara teknologi tradisional dan teknologi maju atau dari pekerjaan yang dilakukan secara manual menjadi semi mekanis dan mekanis. Dalam proses implementasi TTG sering ditemukan kesenjangan antara pemberi teknologi dan penerima teknologi, untuk itu diperlukan bantuan teknis (technical assistance) dan manajemen dalam implementasi teknologi dan pengembangannya. Seperti kita ketahui Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati tropika yang memiliki berbagai jenis buah-buahan lokal yang khas. Kabupaten Subang merupakan salah satu penghasil buah-buahan antara lain : rambutan, nanas, jambu biji, manggis, pisang dan durian. Buah nanas dan jambu biji merupakan komoditas hasil panen perkebunan rakyat yang mudah mengalami kerusakan apabila tidak ada perlakuan pengawetan atau pengolahan.Pengolahan merupakan salah satu alternative untuk memberikan nilai tambah produk buah local. Kegiatan alih teknologi pengolahan buah jambu biji dan buah nanas menjadi produk sari buah (juice) memerlukan produk contoh (prototype) dan perangkat teknologi, dengan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: Observasi dan identifikasi di kelompok usaha, pembentukan kelembagaan lokal, pengadaan peralatan, instalasi peralatan, ujicoba peralatan dan uji coba prosesing, pelatihan, desain dan pengadaan kemasan, ujicoba prosesing, produksi perdana, pengenalan pasar dan evaluasi kegiatan. Teknologi pendukung utama: pulperpress, pengemas sistim dua jalur formula jus sari buah jambu biji dan nanas blend. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal menjadi produk unggulan yang berdaya saing. Metoda yang digunakan: Deskriptif Analitik yang diarahkan pada bagaimana proses perkembangan usaha dapat menjadi obyek kegiatan pemberdayaan dan pengembangan usaha produktif dan berkelanjutan. Metode kaji tindak dilakukan melalui pendekatan kelompok untuk implementasi teknologi dan kelembagaan penerima teknologi.Analisa SWOT dilakukan untuk melihat factor-faktor positip yang perlu dipertahankan, dibangun dan ditingkatkan.Melihat kelemahan yang perlu diperbaiki, diubah atau dihentikan.Kesempatan perlu ditangkap, dibangun dan dioptimalkan dan ancaman perlu diatasi atau diminimalkan. Hasil yang telah dicapai adalah Unit usaha jus sari buah jambu biji dan nanas blend Alamsari, kapasitas produksi 500 liter jus sari buah per hari 6 jam, atau sebanyak 2.700 cup@ 185mili liter per cup atau 170 dus @ 20 cup dijual dengan harga Rp 25.000 per dus atau Rp 1.250,-per cup, dengan prosentase keuntungan 15 %. Biaya bahan baku bahan pembantu, energy, naker dan penyusutan alat sebanyak 60%,biaya cup, led cup dan dus kemasan 40 %. Jumlah tenaga kerja 8 orang terdiri dari 6 orang bagian prosesing dengan upah sistim borongan dan 2 orang adminstrasi dan pemasaran.Kendala utama yang dihadapi adalah kemampuan managerial usaha, pasar dan pemasaran serta persaingan dengan produk minuman buah essence yang harganya lebih murah.