dc.contributor.author | Harun, Lukman | |
dc.date.accessioned | 2015-05-18T06:56:22Z | |
dc.date.available | 2015-05-18T06:56:22Z | |
dc.date.issued | 2015-03-07 | |
dc.identifier.citation | [1] Arsury. 2007. Pendidikan yang Humanistik. http://arsury.blogspot.com/2007/12/pendidikan-yang-humanistik.html[14/10/2009]. [2] Bahbahani,K.2006.InsideLook:AnInteriorPortraitofConstructivistTeachers. The Construktivist, 17 (1), Kelowna: British Columbia http://www.odu.edu/educ/act/ journal/vol 17no1/bahbahani.pdf [21/10/2009]. [3] Budiyono. 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. [4] Hidayat, M. A. 2004. Bahan Penelitian Matematika ” Teori-teori Belajar Matematika”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [5] Kaino, L M. 2008. Information and Communication Technology (ICT) developments, utilization and challenges in ICMI history. www.unige.ch/math/EnsMath/Rome2008/WG4/Papers/KAINO.pdf[31/10/2009]. [6] Mochtar Sanusi. (2008). Pengaruh Pembelajaran Penyelesian Masalah Terhadap Prestasi Belajar Bilangan Berpangkat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa SMK Negeri Magetan. Tesis: Surakarta. [7] Suharsimi Arikunto. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: CV. Rineka Cipta. [8] Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta. | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978.602.361.002.0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5989 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas VIISMP Negeri 15 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara random sampling. Sebagai prasyarat penelitian kedua kelompok dalam keadaan seimbang dan
uji keseimbangan dengan uji t. Teknik analisis datanya menggunakan analisis variansi dua jalan 2 x 3
dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5%. Pengujian prasyarat analisis dilakukan dengan
metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas.Dari hasil analisis
disimpulkan bahwa: (1) prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional pada materi pecahan, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan
awal tinggi lebih baik daripada kemampuan awal sedang dan rendah serta prestasi belajar
matematika siswa yang memiliki kemampuan awal sedang lebih baik daripada kemampuan awal
rendah pada materi pecahan, (3.a) Siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah mempunyai
prestasi yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional, sedangkan siswa dengan kemampuan
awal sedang mempunyai prestasi yang sama pada dua pembelajaran, (3.b) Pada dua pembelajaran,
siswa dengan kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik
dibandingkan siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, siswa dengan kemampuan awal
sedang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan
awal rendah. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Humanistik | in_ID |
dc.subject | konstruktivistik | in_ID |
dc.subject | kemampuan awal | in_ID |
dc.title | Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Humanistik Berbasis Konstruktivistik Menggunakan ICT Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |