Keberadaan Kafe, Warung Kopi, dan Pergeseran Gaya Hidup
Abstract
Usaha kuliner memang tidak pernah mati. Setiap hari manusia membutuhkan makan dan
minum. Dewasa ini, dalam pemenuhan kebutuhan akan makan dan minum, tidak hanya untuk
mengenyangkan dan menghilangkan haus saja. Interaksi dan sosialisasi. Sehingga, ditangkap
oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan konsep kafe dan warung kopi, dimana pengunjung tidak
hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka, namun lengkap dengan
menikmati suasana, berinteraksi, bertemu dengan teman, serta fasilitas lain seperti tersedianya
WIFI sehingga pengunjung akan merasa betah seiring dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan internet. Keberadaan kafe dan warung kopi menjamur di Kota Malang, seiring
dengan bahwa terdapat banyak perguruan tinggi negeri dan swasta, itu berarti banyak anak usia
muda yang merupakan mayoritas konsumen atau pengunjung kafe dan warung kopi. Kajian ini
bersifat pengamatan, wawancara dengan beberapa informan, dimana data-data yang diperoleh
dibandingkan, dianalisis dengan teori yang mendukung, sehingga menguatkan fenomena sosial
yang terjadi. Hasil dari usaha yang dilakukan, menguatkan bahwa terdapat pergeseran gaya
hidup menjadi konsumtif, berjiwa individual, kecanduan internet, serta pola hidup yang tidak
sehat karena lebih banyak suka duduk-duduk daripada melakukan akifitas yang menyehatkan
seperti olahraga. Perlu kesadaran dari masing-masing individu untuk tidak terlalu larut
mengikuti setiap perubahan pola rutinitas pada masyarakat. Setiap fasilitas dan pembaharuan
yang ada perlu dicoba, tapi tidak harus menjadi korban sehingga larut dan tidak terkontrol.
Tetapi, hanya perlu tahu dan memilih mana yang harus dilakukan karena memang diperlukan,
mana yang dapat dilakukan kadangkala, dan mana yang harus tidak dilakukan sama sekali.