dc.identifier.citation | Barry, J. 2001. Prinsip – prinsip Manajemen Operasi. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. Corder, A. 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kyriakidis, E.G.; Dimitrakos, T.D. 2006. “Optimal preventive maintenance of a production system with an intermediate buffer”. European Journal of Operational Research, Vol. 168, pp. 86–99. Pujotomo, D.; Kartha, R. 2007. “Analisa Sistem Perawatan Komponen Bearing Bottom Roller dan V-Belt Mesin Ring Frame RY-5 pada Departemen Spinning II A (Di PT Danrilis Surakarta)”. Jurnal Teknik Industri Undip. Vol. 2 (2), pp. 40 - 48. Reksohadiprodjo, S. 1995. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit BPFE: Yogyakarta. Smith, R.; Mobley, R.K. 2003. Industrial Machinery Repair: Best Maintenance Practices Pocket Guide. 1st Edition. USA: Elsevier Science. Zulaihah, L.; Fajriah, N. 2009. “Program Perencanaan Kebijakan Penjadwalan Preventive Maintenance Unit Mesin Las”. Jurnal Bina Teknika. Vol. 5 (2), pp. 78 – 90. | in_ID |
dc.description.abstract | PT. Primatexco Indonesia merupakan perusahaan tekstil dengan produk
benang tenun, kain, printing, dan waste. Di PT. Primatexco Indonesia terdapat
bagian blowing yang bertugas menyuplai bahan baku untuk proses produksi.
Artikel ini membahas mengenai alternatif jadwal perbaikan maupun perawatan
dengan biaya terkecil untuk komponen mesin blowing. Dengan menghitung biaya
perawatan untuk repair policy dan dibandingkan dengan biaya preventive
maintenance policy, maka akan didapatkan jadwal perbaikan maupun perawatan
yang optimal. Dari hasil perhitungan, diusulkan jadwal perawatan mengikuti
kebijakan repair untuk kerusakan komponen klasifikasi A. Untuk kerusakan
komponen klasifikasi B diterapkan kebijakan preventive maintenance setiap 5
bulan. Dan untuk kerusakan komponen klasifikasi C diterapkan kebijakan
preventive maintenance setiap 7 bulan. | in_ID |