Show simple item record

dc.contributor.authorUjianto, Muhammad
dc.contributor.authorJaenuri, Wahyu Ahmat Hasan
dc.contributor.authorNurchasanah, Yenny
dc.date.accessioned2015-11-02T02:15:05Z
dc.date.available2015-11-02T02:15:05Z
dc.date.issued2015-07-30
dc.identifier.citationApplied Technology Council (ATC-40), (1996), “Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings”, Volume 1, Redwood City, California. Applied Technology Council (ATC-40), (1996), “Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings”, Volume II, Redwood City, California. Badan Standarisasi Nasional, (1989), “Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung”, SNI 031727-1989,Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, (2002), “Tata Cara Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-1726-2002,Jakarta. Budi P, Anindityo, (2011), Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Beton Dengan Analisis Pushover Prosedur A Menggunakan Programs Etabs V.9.50. Dwi Yanto, (2010), Evaluasi Perilaku Seismik Gedung Balai Kota Surakarta Pasca Gempa Dengan Nonlinier Static Pushover Analysis Metode Kapasitas Spektrum, Teknik Sipil, FT UNS, Surakarta. Muntafi Yunalia, (2012), Evaluasi Kinerja Bangunan Gedung DPU Wilayah Kabupaten Wonogiri Dengan Analisis Pushover, Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Indonesia. Tim Perencana Arsitektur Univeritas Muhammadiyah Surakarta (tpaums), (2010), Gambar Kerja Gedung Fakultas Kedokteran, Proyek Pengembangan Kampus IV Universitas Muhammadiyah Surakarta.in_ID
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6248
dc.description.abstractDaktilitas struktur gedung sangat penting dan perlu direncanakan. hal ini berpengaruh terhadap ketahanan gedung dalam menahan gaya gempa maksimum rencana yang akan terjadi. Ketika gaya gempa memaksa gedung untuk berdeformasi dan tahapan linier telah terlampaui maka struktur diharapkan dapat berperilaku nonlinier pada sendi-sendi plastisnya. Perencanaan gedung dengan daktail parsial mendesain sebuah skema keruntuhan sendi plastis terjadi pada balok terlebih dahulu dan kemudian diikuti terakhir oleh kolom. Prosedur yang digunakan menggunakan parameter ATC-40 prosedur A. Dengan memberikan gaya gempa statik searah Y dengan bertahap sampai gedung mengalami keruntuhan. Berdasarkan analisis pushover yang dilakukan didapatkan kondisi gedung termasuk dalam kondisi sangat aman. Pada iterasi ketiga kondisi sendi plastis ketika gaya gempa rencana terlampaui masih sampai tahap kinerja Immediate Occupancy, artinya gedung dapat langsung dipakai tanpa melakukan perbaikan. Tetapi analisa pushover memaksa struktur untuk mengalami keruntuhan dengan ditunujukkan pertama pada step ke-16 dan iterasi berhenti pada step 18. Hasil iterasi terakhir mempunyai jarak iterasi yang sangat jauh saat peformance point menunjukkan konsep daktail parsial yaitu balok lemah kolom kuat tidak tercapai. Dengan ditunjukkan oleh keadaan sendi plastis yang pertama mengalami penurunan kinerja pada kolom.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectDaktilitasin_ID
dc.subjectImmediate Occupancyin_ID
dc.subjectPeformance Pointin_ID
dc.titleStudi Kinerja Sendi Plastis Pada Gedung Daktail Parsial Dengan Analisis Beban Dorongin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record