• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) III 2015
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) III 2015
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengelolaan Metode IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam Mengatasi Pencemaran Air Tanah dan Air Sungai

    Thumbnail
    View/Open
    10. SNTT_2015_submission_47 br3.pdf (138.7Kb)
    Date
    2015-07-30
    Author
    Fatchan, A. Karim
    Rahmawati, Prillia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Berbicara mengenai pencemaran air, biasanya yang terlintas dipikiran kita adalah limbah cair dari industri pabrik saja. Padahal dari rumah tangga, pasar, sawah, rumah sakit, dsb juga berperan banyak dalam tercemarnya air. Air yang mengandung detergen, tinja dan sisa makanan yang masuk kesaluran pembuangan air setiap harinya dapat mempengaruhi keseimbangan fisika dan kimiawi air. Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air limbah, mengurangi BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan nutrisi dan komponen beracun, menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi zat organic, menghilangkan mikroorganisme pathogen. Namun sejalan dengan perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang ini juga terkait dengan aspek estetika dan lingkungan. Adapun bagian bangunan IPAL yaitu bak kontrol, bak pengendap (settler), bak Anaerobic Baffled Reactor (ABR), dan bak Anaerobic Filter atau Biofilter. Metode penelitian dalam penelitian ini pada tahap awal adalah pengumpulan data untuk menentukan jumlah kebutuhan air bersih dan air kotor dari setiap rumah. Setelah pengumpulan data kemudian dilakukan pengecekan lokasi dan uji alat pendukung bangunan IPAL, kemudian dihitung nilai konsentrasi BOD, COD, dan jumlah bak kompartmen dari masing-masing bangunan IPAL dengan menggunakan perhitungan DEWATS. Setelah dilakukan perhitungan DEWATS nilai effluen COD dan BOD5 pada perencanaan menghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan data yang telah ada yaitu effluen COD sebesar 59 mg/l dan BOD5 sebesar 17 mg/l sedangkan pada perencanaan sebelumnya telah menghasilkan nilai effluent COD sebesar 97 mg/l dan BOD5 sebesar 34 mg/l. Dan untuk hasil perencanaan kapasitas 200 jiwa memerlukan lahan sebesar 24 m2. Dengan menggunakan 2 unit bangunan settler, 6 unit bangunan ABR, dan 3 unit bangunan AF. Sedangkan pada hasil percobaan sebelumnya dengan kapasitas 200 jiwa memerlukan luas lahan sebesar 28 m2 dengan menggunakan 2 unit bangunan settler, 4 unit bangunan ABR dan 2 unit bangunan AF. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan menghasilkan data yang lebih optimal yaitu 4 m2 atau sebesar 2%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/6253
    Collections
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) III 2015

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV