Efek Musik Terhadap Beban Kerja Mental Pekerja Batik Tulis di Batik Putra Laweyan
View/ Open
Date
2015-07-30Author
Muslimah, Etika
Caprianingsih, Farinda Ewin
Djunaedi, Much.
Metadata
Show full item recordAbstract
Batik Putra Laweyan merupakan salah satu industri batik dengan skala kecil. Hasil produknya adalah berupa batik tulis dan batik cap. Seperti pada umumnya perusahaan dengan skala kecil, semua prosesnya masih dilakukan dengan cara manual. Tuntutan target produksi yang tinggi membuat pekerja merasa terbeban baik secara fisik maupun mental. Pekerjaan membatik mebutuhkan konsentrasi tinggi untuk menyelesaikannya. Pekerjaan membatik merupakan pekerjaan yang monoton sehingga dapat menimbulkan rasa bosan. Hal tersebut menimbulkan beban kerja mental pada pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan beban mental karyawan pada saat bekerja tanpa mendengarkan musik dan pada saat bekerja dengan mendengarkan musik. Metode analisis beban mental yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Nasa TLX Jumlah responden yang akan di teliti dalam penelitian ini berjumlah 4 orang.
Hasil perhitungan skor Nasa TLX pada pekerja pada kondisi awal masing-masing adalah 81, 82, 81 dan 81. Hal itu menunjukkan beban kerja mental termasuk dalam kategori tinggi. Setelah diberikan perlakuan musik maka beban kerja mental yang dirasakan pekerja berbeda, hal ditunjukkan dari skor NASA TLX yang diberikan masing-masing pekerja adalah 64, 57, 60 dan 69, yang termasuk dalam kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa beban kerja yang dirasakan pekerja menurunsetelah diberikan perlakuan dengan musik. Pekerja merasakan kondisi yang lebih rileks, santai pada saat bekerja dengan iringan musik tersebut.