dc.identifier.citation | Budiyanto Agus Krisno. 2002. Mikrobiologi Terapan. Malang :Universitas Muhammadiyah Malang Anonim. 2000. Sponsor Pendamping Praweda Kimia. http://bebas.vlsm.org/v12/ sponsor/kimia/ 0177%201-Se.htm (diakses tanggal 5 februari 2009) ______. 2006. Terminologi Bahan Pakan dari Hasil Industri Pangan. http:// Manglayang.blogsome.com (diakses tanggal 5 Desember 2008) ______. 2007. Asam sulfat. http://id.wikipedia.org/wiki/ (diakses tanggal 3 November 2008). Crueger, W. dan Crueger, A. 1984. Biotechnologi. Atexbook Of Industri Micrologi. Sunderlan Sinaver Associates. Inc Gumbiro Said, 2007. Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi Edisi 1. Jakarta : Mediatama Sarana Perkasa Heyne, K. 2002. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I. Jakarta : Yayasan Sasana Wira Jaya Hawab. 2004. Pengantar Biokimia. Malang. banyumedia Judoamidjojo, R. Mulyono. 2005. Biokonversi. Bogor : Depdikbud. Dirjen Dikti Pusat Antar Universitas Bioteknologi Khoridha, Ludfi, Anindita. 2006. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Dosis Ragi Terhadap Kadar Alkohol pada Ampas Umbi Ketela Pohon (Manihot utilissima Pohl). Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Tjahjadi Purwoko, 2007. Fisiologi Mikrobakteri. Jakarta : Bumi Aksara Rahman, A. 2005. Pengantar Teknologi Fermentasi. Bogor : PAU IPB Rahmawati, Dewi. 2004. Uji Kemampuan Fermentasi Star Haploid (Saccharomyces cerevisiae) Hasil Rekayasa pada Cairan Buah Belimbing Manis (Averhoa carambola). Skripsi FKIP Biologi. Surakarta : UMS Restiani, Erna Swesti. 2005. Perancangan Pabrik Etil Alkohol dan Tapioka Kapasitas 70.000 ton pertama. Skripsi Teknik Kimia. Surakarta: UMS Schlegel, H. G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakrta :Gadjahmada Universitas Press Tatik, Kristyaningsih. 2008. Kadar Glukosa dan Bioetanol pada Fermentasi Umbi Ketela Pohon (Manihot utilissima pohl) Dengan Penambahan H2S04. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Surakarta: UMS Winarno, F. G. 2003. Kimia Pngan dan Gizi. Jakarta : Gramedia. Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. | en_US |
dc.description.abstract | Limbah tapioka padat kering (Onggok) merupakan bahan pangan sumber energi yang
masih mengandung serat kasar dan pati. Nilai ekonomisnya masih rendah dan dapat
mengakibatkan polusi, sehingga perlu adanya upaya penanganan limbah onggok yaitu diproses
dengan cara fermentasi dan destilasi sehingga dapat menghasilkan bioetanol. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan dosis ragi pada perlakuan yang
dapat memberikan hasil optimum terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan pada fermentasi
limbah tapioka padat kering dengan penambahan H2S04 sebagai katalisator. Penelitian ini
dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial
dengan dua faktor yaitu faktor 1 waktu fermentasi dengan perlakuan 5hari, 7hari, 9hari
faktor 2 dosis ragi dengan perlakuan 0g, 25g, 50g, 75g. Dari kedua faktor perlakuan diperoleh
12 macam kombinasi perlakuan. Data dianalisis menggunakan Uji Anava dua jalur dan
dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) yang berupa data yang
menunjukkan kadar bioetanol pada fermentasi limbah tapioka padat kering sesuai dengan
perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bioetanol tertinggi 16,90
%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan waktu fermentasi 9 hari dan
dosis ragi 75g dapat memberikan pengaruh optimum terhadap kadar bioetanol pada fermentasi
limbah tapioka padat kering. | en_US |