Show simple item record

dc.contributor.authorAffandi, Diah
dc.date.accessioned2015-12-21T06:05:14Z
dc.date.available2015-12-21T06:05:14Z
dc.date.issued2015-05-19
dc.identifier.citationBadan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. 2005. Status Lingkungan Hidup Provisi Jawa Barat. Juari, S. S. 2006. Potensi Penggunaan Hidrotalsit dalam Remediasi Air Asam Tambang di Lahan Gambut. Seminar Nasional RPKLT Pertanian UGM, 1 Februari 2006. Keputusan Menteri Kesehatan. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kuanitas Ar Minum.KepMenKes RI No. 907/MENKES/SK/VII/ 2002. Mason, C.F. 1993. Biology of Freshwater Pollution. Second Edition. Longman Scientifis and Technical, New York. 351 p. Peraturan Menteri Kesehatan. 1990. Air Minum. Permenkes No. 41/MenKes/Per/IX/1990. Sayoga, R. G. 2007. Pengelolaan Air Tambang: Aspek Penting dalam Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan. Pidato Ilmiah, majelis Guru Besar ITB. Jurusan Teknik Pertambngan ITB. Subardja, A et al. 2007. Pemulihan Kualitas Lingkungan Penambangan Batubara: Karakterisaasi dan Pengendalian air asam Tambang di Berau. Laporan Teknis, Proyek DIPA Puslit Geoteknologi– LIPI TA 2007. Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. ANDI – Yogyakarta. Witoro, S. S. 1997. Pengelolaan Lingkungan . Disampaikan pada seminar LINGKUNGAN: Peran Pendidikan Teknik Lingkungan dalam Pembanguan Bangsa, Lustrum IX Pendidiakan Teknik Lingkungan ITB, 15 Desember 2007, Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen ESDM.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6438
dc.description.abstractMeningkatnya masalah persampahan di berbagai kota di Indonesia tidak terlepas dari laju urbanisasi yang cukup tinggi di berbagai wilayah perkotaan, namun tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur persampahan yang memadai. Ketersediaan infrastruktur perkotaan, termasuk infrastruktur persampahan, merupakan salah satu prasyarat bagi peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, infrastruktur persampahan merupakan salah satu infrastruktur dasar dalam melindungi kesehatan masyarakat, yang berperan penting dalam menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.Maksud dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui parameter geologi dan hidrogeologi terhadap rencana SANITARY LANDFILL. Dengan study kasus sanitary landfill Pomalaa.Dalam kajian ini berisi data-data antara lain kondisi hidrogeologi, kondisi geomofologi, kondisi geologi dan kondisi hidroklimatologi.Dari hasil pengkajian menunjukkan bahwa Secara geologi rencana SANITARY LANDFILL POMALAA berada pada Formasi Alangga yang mempunyai litologi konglomerat dan batupasir.Dari peta hidrogeologi.Berdasarkan peta hidrogeologi regional daerah ini termasuk daerah yang memiliki potensial dan prospek air tanah sedang sedangkan secara hidroklimatologi daerah penelitian tidak memiliki curah hujan yang termasuk bulan basah (>200 mm) sehingga termasuk dalam Iklim D (Kering). Dengan memperhatikan hasil geolistrik dan pola aliran air tanahnya yang ada maka disarankan, dibuat sumur pantau sampai kedalaman 12 M dan sebanyak 3 titik (1 di hulu dan 2 di hilir).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectSanitary Landfillin_ID
dc.subjecthidrogeologiin_ID
dc.subjectgelogiin_ID
dc.subjecthidroklimatologiin_ID
dc.subjectgeomorfologiin_ID
dc.subjectgeoteknik lingkunganin_ID
dc.titlePengkajian Geologi, Hidrogeologi, Geoteknik pada Rencana Sanitary Landfill TPA Pomalaain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record