dc.date.accessioned | 2015-12-21T06:20:22Z | |
dc.date.available | 2015-12-21T06:20:22Z | |
dc.date.issued | 2015-06-13 | |
dc.identifier.citation | Aztradiana, Z. (2009). Coping Stress Calon Anggota Legislatif Tidak Terpilih Pada Pemilu Legislatif 2009. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara Fatimah, L. (2010). Hubungan Persepsi Anak Terhadap Keharmonisan Keluarga dan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta Haryanto, D. (2008). Konseling Pada Keluarga Broken Home Di Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Hurlock, E. B. (2006). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga Lazarus, R.S. dan Folkman, S. 1988. Coping as a Mediator of Emotion. Journal of Personality and Social Psychology, 54, (3), 466-475 Lestari, D. W. (2014) Penerimaan Diri dan Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua. http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/ (26 September 2015) Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Mu’tadin, Z. 2002. Strategi Coping. http://www.e-psikologi.com Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3). Rahmayati (2009). Stres dan Coping Remaja yang mengalami perceraian pada Orangtua. Skripsi. Universitas Gunadharma Santrock, J. W. (2003). Adolescence Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Sinudarsono, M. R. (2009). Depresi Pada Remaja Putri Keluarga Broken Home Di Tinjau Dari Persepsi Terhadap Keluarga. Skripsi. Semarang: Universitas Katolik Sugijapranata (UNIKA). Taylor, S.E. 1999. Health Psychology (4th edition). Boston : McGraw-Hill | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-71716-2-6 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/6446 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui coping stres pada remaja broken home. Penelitian ini berjenis kualitatif. Informan berjumlah tiga orang, merupakan remaja yang berasal dari keluarga broken di Kudus. Hasil penelitian menunjukkan ketiga informan denganlatar belakang keluarga broken mengalami perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, dan fisik disebabkan stres yang dialami. Hal tersebut memicu informan untuk melakukan coping stress. Faktor-faktor yang mempengaruhi informan dalam melakukan coping stress adalah kesehatan fisik, keyakinan yang positif, ketrampilan memecahkan masalah, ketrampilan sosial, dukungan sosial, serta materi. Bentuk strategi coping yang digunakan oleh ketiga informan terdiri dari emotion focused coping dan problem focused coping. Strategi coping bentuk emotion focused coping cenderung lebih banyak digunakan pada ketiga informan, seperti escape avoidance, self control, accepting responsibility, positive reappraisal, dan seeking for social support. Sedangkan strategi coping bentuk problem focused coping lebih banyak digunakan oleh informan II, karena memiliki semangat yang tinggi dalam menyelesaikan permasalahannyaterlihat dari bentuk coping yang digunakannya seperti active coping, planning, dan seeking social support for instrumental reasons. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | coping stres | in_ID |
dc.subject | remaja | in_ID |
dc.subject | broken home | in_ID |
dc.title | Coping Stress Pada Remaja Broken Home | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |