dc.contributor.author | Hermawan, Virgeovani | |
dc.date.accessioned | 2015-12-21T06:37:41Z | |
dc.date.available | 2015-12-21T06:37:41Z | |
dc.date.issued | 2015-05-19 | |
dc.identifier.citation | Kahraman, C, (2008), Fuzzy Multi Criteria Decision Making, Springer, New York. Kementerian PU, (2014), Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan Kabupaten Bulungan, Jakarta. Mutholib, Abdul. (2014), Kajian dan Evaluasi Pemilihan Konsultan Di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, Tesis, Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Saaty, Thomas L., (1993), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta Pusat. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Wibowo, Andreas. (2013), Slide Kuliah Teknik Pengambilan Keputusan Multi Criteria, Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2459-9727 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/6451 | |
dc.description.abstract | Pembangunan yang tidak merata pada setiap wilayah dapat mengakibatkan ketimpangan perkembangan wilayah kota dan perdesaan. Hal tersebut dapat mengakibatkan permasalahan urbanisasi, meningkatkan kemiskinan dan pengangguran pada wilayah perdesaan. P2KPB (Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan) merupakan program yang diarahkan untuk mewujudkan ruang kawasan perdesaan yang dapat menjaga ketahanan pangan, memelihara dan melestarikan sumber daya air, energi, dan sumber daya alam lainnya, serta menjaga keseimbangan perkembangan perkotaan-perdesaan berbasis RTRW Kabupaten. Tujuan paper ini adalah menentukan bobot kriteria pada pemilihan lokasi Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB) dengan menggunakan metode AHP dan menentukan lokasi KPB dengan menggunakan metode TOPSIS. Metodologi penulisan paper ini adalah dengan mengumpulkan data terkait kemudian diolah dengan metode AHP dan dilanjutkan dengan metode TOPSIS. Hasil perhitungan dengan metode AHP maka diperoleh bobot dari setiap kriteria dan dari metode TOPSIS maka diperoleh lokasi prioritas untuk dilakukan kegiatan KPB tersebut dengan mempertimbangkan kondisi ideal yang ada pada lokasi prioritas. Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil kesimpulan yaitu ketersediaan lahan (0,4126), sarana dan prasarana (0,0447), kelembagaan (0,0779), kegiatan ekonomi (0,3009) dan sosial dan budaya (0,1639). Hasil metode TOPSIS adalah pada lokasi prioritas 2 dengan nilai C*i = 0,5005. Saran yang dapat disampaikan diperlukan penelitian lebih lanjut dalam menentukan kriteria dan bobot, serta dapat menggunakan metode lain sebagai pembanding dalam penentuan lokasi KPB. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | P2KPB | in_ID |
dc.subject | Lokasi KPB | in_ID |
dc.subject | AHP | in_ID |
dc.subject | TOPSIS | in_ID |
dc.title | Penentuan Lokasi Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |