dc.identifier.citation | Allison, Barbara N. & Schultz, Jerelyn B. 2004. “Parent-Adolescent Conflict in Early Adolescence”. Adolescence, 39(153), 101-119. Arnett, J. J. 1995. “Broad and Narrow Socialization: The Family in the Context of Cultural Theory. Journal of Marriage and the Family, 57, 617-628. Brody, G.H., Moore, K., & Glei, D. 1994. “Family Processes during Adolescence as Predictors of Parent-Young Adult Attitude Similarity: A Six Year Longitudinal Analysis”. Family Relations, 43, 369-373. Grusec, J. E., & Goodnow, J. J. 1994. “Impact of Parental Discipline Methods on the Child’s Internalization of Values: A Reconceptualization of Current Points of View”. Developmental Psychology, 30, 4–19. Hayes, N. (2000). Doing Psychological Research: Gathering and Analysing Data. Buckingham: Open University Press. Lestari, S. 2007. “Perilaku Pacaran Ditinjau dari Intensitas Mengakses Situs Porno dan Komunikasi Seksualitas dengan Orang Tua”. Laporan Penelitian Dosen Muda. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak diterbitkan. Rice, F.P & Dolgin,K.G. 2008. The Adolescence : Development, Relationship, and Culture. New York : Pearson International Edition Smetana, J. G. 1999. “The Role of Parents in Moral Development: A Social Domain Analysis”. Journal of Moral Education, 28, 311-321. Whitbeck, L. B., & Gecas, V. 1988. “Value Attributions and Value Transmission between Parents and Children”. Journal of Marriage and Family, 50, 829–840. | en_US |
dc.description.abstract | Seiring dengan perkembangannya, remaja semakin intensif dalam berinteraksi dengan
teman sebayanya. Dalam pergaulan tersebut, remaja menjumpai nilai-nilai yang berbeda
dengan nilai-nilai yang disosialisasikan oleh orangtua, yang menimbulkan konflik remaja
dengan orangtuanya. Sejumlah 469 orang remaja berpartisipan dalam penelitian ini
dengan melengkapi kuesioner terbuka yang menanyakan problem anak dengan orangtua
dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitan menunjukkan bahwa konflik yang terjadi
dalam hubungan orangtua-anak berkaitan dengan prestasi akademik, pengelolaan waktu
luang, penggunaan telepon seluler, pemilihan pakaian, pemilihan teman, dan hubungan
dengan lawan jenis. Reaksi yang paling banyak diekspresikan orangtua dalam menghadapi
konflik tersebut adalah marah. | en_US |