Kajian Model Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi di Kota Samarinda)
View/ Open
Date
2015-06-13Author
Rahayu, Diah
Zulfiani, Dini
Kurnia, Mahendra Putra
Metadata
Show full item recordAbstract
Fenomena kekerasan dalam rumah tangga sering dialami oleh istri dan anak hal ini cukup memprihatinkan mengingat sebagian besar pelaku adalah orang yang sangat dipercaya, dihormati dan orang terdekat. Data terakhir pada tahun 2014 yang dihimpun oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Kalimantan Timur, menyebutkan bahwa sepanjang 2014, terdapat 129 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Samarinda. Rinciannya adalah 24 kasus kekerasan fisik, 29 kasus kekerasan psikis, 60 kasus kekerasan seksual, dan 19 kasus penelantaran. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk perlindungan terhadap ibu dan anak di Kota Samarinda beserta problematikanya. Hasil dari identifikasi dan analisa mendalam adalah ditemukannya problematika utama dalam hal pemberian perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kota Samarinda. Selanjutnya dari bentuk-bentuk perlindungan dan problematika yang telah ditemukan dan dianalisis tersebut dirumuskan model perlindungan yang tepat untuk diterapkan di Kota Samarinda. Perlindungan perempuan dan anak terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga harus diawali dengan adanya pola pikir keberpihakan dari Pemerintah Kota Samarinda terhadap perempuan dan anak. Tanpa ini, apapun model perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan yang diterapkan tidak akan pernah berjalan maksimal atau bahkan tidak akan berdampak apapun terhadap perubahan situasi perempuan dan anak di Kota Samarinda. Di ranah preventif, model perlindungan yang tepat untuk dilaksanakan adalah model one direction dan one perception, sedangkan di ranah represif, model one handling menjadi model penanganan yang tepat untuk menangani tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Samarinda.