• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2015
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2015
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Jaringan Prostitusi Anak di Kota Surakarta: Kajian Tentang Pengguna

    Thumbnail
    View/Open
    22-Rahesli Humsona.pdf (558.6Kb)
    Date
    2015-06-13
    Author
    Humsona, Rahesli
    Wijaya, Mahendra
    Leibo, Jefta
    Yuliani, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penutupan lokalisasi Silir ditujukan untuk menghapus prostitusi di Kota Surakarta. Namun realitasnya, prostitusi justru merebak bebas ke berbagai lokasi baru, dengan bentuk jaringan baru, karakteristik subyek dan obyek baru, istilah, maupun media komunikasi yang digunakan.Sulitnya menghapus prostitusi, termasuk pelibatan anak yang dilacurkan (Ayla), tidak lepas dari tingginya minat pengguna. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang karakteristik, sikap dan perilaku pengguna. Dengan menggunakan teori praktik dari Bourdieu, sikap dan perilaku pengguna dipahami melalui habitus, modal dan ranah yang melingkupinya.Metode penelitian kualitatif digunakan dengan strategi fenomenologi untuk memahami masalah secara mendalam.Pengambilan sampel dengan purposive sampling, pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam, analisis data dengan model interaktif dan validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna berasal dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, profesi, daerah asal, status perkawinan dan kelas ekonomi. Jaringan prostitusi merupakan ranah bagi pengguna. Norma-norma yang berlaku dan dipahami oleh pengguna menyangkut cara menjalin relasi, besarnya biaya yang diperlukan, dan lokasi yang dapat digunakan. Habitus pengguna menyangkut pengetahuan dan pemahaman tentang perlunya menjalin relasi seksual dengan Ayla, yakni untuk kesuksesan dalam bisnis, awet muda, namun aman dari penularan penyakit.Maka karakteristik Ayla yang disukai adalah yang bersih, sehat, cantik, dan seksi.Modal yang dimiliki adalah modal sosial, ekonomi, budaya dan politik.Modal sosial menyangkut jaringan dan kepercayaan yang dimiliki, modal ekonomi berupa sarana dan biaya yang tersedia, modal budaya menyangkut nilai dan norma yang dipahami, sedang modal politik menyangkut status dan kelas dalam masyarakat. Habitus, modal dan ranah mewujud dalam sikap dan perilaku pengguna untukmenjalin relasi seksual dengan Ayla. Hasil penelitian melihat bahwa relasi seksual dengan Ayla telah mengabaikan hak-hak anak dan munculnya berbagai dampak negatif bagi anak maupun komunitas yang lebih besar.Oleh karena itu, hasil penelitian ini merekomendasikan untuk menyebarkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dalam relasi sosial, untuk mengurangi penggunaan anak-anak dalam prostitusi.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/6500
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2015

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV