Show simple item record

dc.contributor.authorSyarifuddin, Nur Fajri
dc.contributor.authorPrabowo, Adhyatman
dc.date.accessioned2015-12-22T08:34:22Z
dc.date.available2015-12-22T08:34:22Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAlbion, M. J., & Fogarty, G. J. (2002). Factors influencing career decision makin in adolescents and adults. Journal of CareerAssessment, 10, 91-126. Bauer, J. J., McAdams, D. P., & Pals, J. L. (2008). Narrative identity and eudiamonic well-being. Journal of Happiness Studies, 9, 81-104. Creed, P. A., Patton, W., & Bartrum, D. (2002). Multidimensional properties of the LOT-R: Effects of optimis and pessimism on career and well-being related variables in adolescents. Journal of Career Assessment, 10, 42-61. Damon, W. (2004, Januari). What is positive youth development. The Annals of the American Academy, pp. 13-24. Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2008). Facilitating optimal motivation and psychological well being Cross life’s domains. Canadian Psychology, 49, 14 –23. Dinas Pendidikan Kota Malang. (2014). Data Pokok Pendidikan Kota Malang Tahun 2013/2014. Malang: Dinas Komunikasi Informasi. Francis, L. J. (2000). The relationship between bibel reading and purpose in life among 13-15 year olds. Mental Health, Religion, and Culture, 3, 27-36. Fruth, A. L. (2007). Dating and adolescents' psychological well-being. Disertasi Doktoral, Program Pascasarjana, Bowling Green State University. Garcia et al. (2014), The affective profiles, psychological well-being, and harmony: environmental mastery and self-acceptance predict the sense of a harmonious life. pp-1-21. Hadjam, M. N., & Nasiruddin, A. (2003). Peranan kesulitan ekonomi, kepuasan kerja, dan religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis. Jurnal Psikologi , 2, 72-80. Isnaini. (2013, Februari 13). Lifestyle. Retrieved from Okezone: http://lifestyle.okezone.com/read/2013/02/13/482/760944/20-9-remaja-indonesia-hamil-di-luar-nikah King, L. A., & Napa, C. K. (1998). What makes a life good? Journal of Personality and Social Psychology, 75, 156-165. Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuntitatif; Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Press. Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12. Jakarta: Salemba Humanika. Prabowo, A. (2012). Psychological well-being narapidana anak. Laporan Penelitian, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Putri, A. (2014, Maret 3). Peristiwa. Diakses dari Merdeka.com: http://www.merdeka.com/peristiwa/setiap-tahun-perokok-anak-meningkat-17-persen.html Rozaki, A. (2012, Oktober). Bahasa Indonesia. Retrieved from Kyoto Review: http://kyotoreview.org/bahasa-indonesia/bunuh-diri-di-kalangan-anak-dan-remaja-indonesia/ Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: a review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Annual Reviews Psychology, pp. 141-166. Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069-1081. Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Jilid 1, Edisi Ketigabelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja, Jilid 1, Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja, Jilid 2, Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J. W. (2003). Adolescence, Perkembangan Remaja, Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santoso, S. (2014). Statistik Multivariat Edisi Revisi: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : Elex Media Komputindo. Saputri, S.A., Hardjono, & Karyanta, N.A. Hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan psychological well-being pada santri kelas viii pondok pesantren tahfidzul qur’an ibnu ‘abbas klaten. Laporan Penelitian, Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran, Universitas Sebalas Maret, Surakarta. Størksen, I., Røysamb, E., Holmen, T. L., & Tambs, K. (2006). Adolescent adjusment and well-being: Effects of parental divorce and distress. Scandinavian Journal of Psychology, 47, 75– 84. Unicef. (2013). Laporan Tahunan Indonesia. Unicef Indonesia. Werdiyaningrum, Puri. (2013). Psychological well-being pada orang tua yang bercerai dan yang tidak bercerai (utuh). Jurnal Online Psikologi, 2, 480-492. Wood, A. M., & Joseph, S. (2010). The absence of positive psychological (eudemonic) well-being as a risk factor for depression: A ten year cohort study. Journal of Affective Disorders, 122, 213-217.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-2-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6508
dc.description.abstractPsychological well-being adalah salah satu pendekatan positif dalam memahami manusia. Tema ini merupakan pembahasan yang penting dalam konteks remaja mengingat banyaknya stereotip negatif yang meremehkan kapasitas remaja dan lebih fokus pada kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu, pandangan yang positif dan pemberdayaan terhadap kekuatan-kekuatan remaja perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi mereka secara utuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada remaja awal dengan menganalisis dimensi yang paling dominan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis faktor yang melibatkan 296 remaja awal pada tujuh Madrasah Tsanawiyah di Kota Malang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala psychological well-being model likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang paling dominan pada remaja adalah environmental mastery (57,8%) dan purpose in life (56,5%). Sedangkan dimensi dengan nilai yang paling kecil adalah autonomy (24,9%) dan positive relations (33,2%).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectPsychological well-beingin_ID
dc.subjectremajain_ID
dc.titlePsychological Well Being Pada Remaja Madrasah Tsanawiyahin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record