Perbandingan Umbi Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) dan Umbi Singkong (Manihot utilissima Pohl) sebagai Bahan Baku Bioetanol dengan Proses Hidrolisa Enzim dan Fermentasi Bakteri
Abstract
Energi merupakan penunjang kehidupan. Pemanfaatan energi dari fosil menyababkan cadangan
bahan bakar tersebut semakin menipis. Oleh karena itu, pengembangan bioetanol menjadi enerji
alternative mempunyai prospek baik karena berasal dari bahan baku nabati yang bersifat
terbarukan. Singkong telah digunakan sebagai bahan baku bioetanol tetapi juga sebagai bahan
pangan, oleh sebab itu penggunaan singkong sebagai sumber bioetanol dikhawatirkan akan
mengurangi ketersediaan bahan pangan. Pada penelitian ini membandingkan hasil fermentasi
singkong basah dengan iles-iles basah. Singkong dan iles-iles dikonversi menjadi etanol melalui
tiga tahap yaitu liquifikasi menggunakan α-amylase, sakarifikasi dengan β-amylase, kemudian
difermentasi dengan Zymomonas mobilis. Untuk mendapatkan kandungan etanol yang maksimal
maka dipelajari berbagai variable bebas, antara lain komposisi suspensi singkong dan iles-iles
dengan air (1:1, 1:2, 1:3, 1:4), komposisi Zymomonas mobilis (5%, 10%, 20%, 30%) dan pH
fermentasi (3; 4,5; 5; 6). Dari proses tersebut diperoleh hasil maksimum pada variabel suspensi
1:1 pada singkong yaitu 17,46527% dan perbandingan 1:1 pada iles-iles yaitu 9,87385%. Hasil
tersebut menunjukkan iles-iles memiliki prospek yang bagus untuk menggantikan singkong sebagai
bahan baku bioetanol.