Perbandingan Umbi Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) dan Jagung (Zea mays) sebagai Bahan Baku Bioetanol dengan Proses Hidolisis Enzim dan Fermentasi Menggunakan Zymomonas mobilis
Abstract
Semakin menipisnya minyak bumi yang berasal dari fosil menyebabkan harga minyak bumi di
dunia menjadi tinggi, sehingga perlu adanya bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi
yang berasal dari sumber non fosil, salah satunya yaitu bioetanol. Pada penelitian ini digunakan
bahan baku iles-iles dan jagung menggunakan bakteri Zymomonas mobilis untuk pembuatan
bioetanol. Telah diketahui bahwa jagung memiliki efisiensi tertinggi sebagai bahan baku
bioetanol, akan tetapi jagung lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Sementara itu,
iles-iles merupakan tanaman jenis umbi yang bukan bahan pangan dan pemanfaatannya masih
sedikit. Bakteri Z. mobilis merupakan bakteri yang mempunyai tingkat penyerapan glukosa
yang tinggi, dan tahan terhadap konsentrasi etanol 16%. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh
komposisi iles-iles dan jagumg dengan air (1:3;1:4;1:5;1:6), komposisi Zymomonas mobilis
(10%;20%;30%;40%) dan pH fermentasi (4;4,5;5;6). Konversi iles-iles dan jagung menjadi
etanol melalui tiga langkah, likuifikasi dan sakarifikasi menggunakan α-amilase dan β-amilase
kemudian difermentasi dengan Z. mobilis (t=120 jam, T=30°C). Pada variasi perbandingan
suspensi, yield tertinggi ditunjukkan pada perbandingan suspensi 1:4 jagung yaitu 60,49051%.
dan iles-iles yaitu 64,32475%. Pada suspensi 1:4 proses fermentasi berjalan cepat, sehingga
proses konversi glukosa menjadi etanol maksimal. Untuk variasi komposisi Z. mobilis, kadar
etanol tertinggi iles-iles pada komposisi 30%. yaitu 10,1576% dan jagung 10% yaitu 8,2165%.
Hal ini menunjukkan bahwa pada komposisi Z. mobilis, jumlah bakteri yang bekerja dan
glukosa dalam substrat seimbang. Sedangkan pada variasi pH fermentasi, kadar etanol tertinggi
iles-iles yang diperoleh pada pH 4,5 yaitu 8,44584 % dan untuk jagung yaitu 8,2165%.