Show simple item record

dc.contributor.authorAl-Ma’ruf, Ali Imron
dc.contributor.authorWidyastutieningrum, Sri Rochana
dc.contributor.authorM. Yahya
dc.date.accessioned2012-03-26T06:35:41Z
dc.date.available2012-03-26T06:35:41Z
dc.date.issued2010-08
dc.identifier.citationKayam, Umar. 1983. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Miles, M.B. and Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hils: Sage Publication. Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Satoto, Soediro. 1990. Pengkajian Drama. Surakarta: STSI Press. Suharto, Ben. 1999. Tayub Pertunjukan & Ritus Kesuburan. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia bekerja sama dengan arti-line. Surur, Miftahus. 2003. “Perempuan Tayub Nasibmu di Sana Nasibmu di Sini” dalam Srinthil Media Perempuan Multikultural. Jakarta: Kajian Perempuan Desantara. Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Terapannya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Terry, George R. 1971. Azaz-azaz Manajemen (Saduran Winardi). Bandung: Alumni. The Liang Gie. 1965. Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Penerbit RI.en_US
dc.identifier.issn1411-5190
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/665
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk menyusun model manajemen pementasan kesenian Ronggeng guna menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni Tahap I (2007), Tahap II (2008), dan Tahap III (2009). Pada tahap I (2007) difokuskan pada penciptaan model manajemen pementasan kesenian ronggeng untuk menunjang pariwisata di Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan empat teknik: (1) pengamatan terhadap kondisi manajemen pementasan ronggeng, (2) wawancara mendalam (in-depth interviewing) dengan informan kunci: seniman ronggeng, budayawan/ pengamat seni tradisi, Pimpinan dan staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas, biro perjalanan wisata, dan Kepala UPT Lokasi Pariwisata Baturraden; (3) telaah pustaka yang terkait dengan kesenian Ronggeng dan pariwisata, dan (4) Forum Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan model analisis interakif Mils & Huberman (1984). Dalam setiap tahapan pengumpulan data dilakukan penyusunan proposisi, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Adapun hasil penelitian adalah model manajemen profesional dalam pementasan kesenian Ronggeng untuk menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyumas meliputi: (1) sosialisasi dan publikasi dalam event yang dihadiri publik/massa, (2) promosi secara optimal melalui media visual (pamflet, spanduk, dan slide film bioskup), audio (RRI, radio swasta niaga, dan siaran mobil keliling), dan audiovisual (rekaman pementasan kesenian ronggeng dalam VCD/ DVD), (3) penggalian dana sponsor dari institusi/ yayasan yang memiliki komitmen terhadap kesenian tradisi dan perusahaan multinasional dan internasional, (4) pelayanan yang baik terhadap wisatawan dengan penampilan/sikap positif para petugas pariwisata, informasi wisata yang komunikatif, dan arena pementasan ronggeng yang nyaman dan aman, dan (5) pembentukan jaringan kerja sama sinergis pihak-pihak terkait: Pimpinan dan staf Dinparbud Kabupaten Banyumas, Kepala UPT Lokasi Pariwisata, seniman ronggeng, budayawan/ pengamat seni tradisi, biro perjalanan wisata, serta media massa. Dengan kerja sama sinergis keenam pihak terkait diharapkan pementasan kesenian ronggeng untuk menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dapat terwujud.en_US
dc.subjectkesenian ronggengen_US
dc.subjectmodel manajemenen_US
dc.subjectpengembangan pariwisataen_US
dc.titleMODEL MANAJEMEN PEMENTASAN KESENIAN RONGGENG UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record