Show simple item record

dc.contributor.authorSuwanti, Ria
dc.date.accessioned2016-03-31T03:10:48Z
dc.date.available2016-03-31T03:10:48Z
dc.date.issued2016-03-12
dc.identifier.citationAhmad, Abu, & Widodo Supriyono. (2013). Psikologi Belajar (Edisi Revisi). Jakarta : PT Rineka Cipta Anghileri.( 2006). Scaffolding Practices that Enhance Mathematics learning : Journal of Mathematics Teacher Education, (9) : 381 – 400 Askury. 1999. Kesulitan Belajar Matematika Permasalahan dan Alternatif pemecahannya. Matematika, 5 (2) : 135 - 145 Muhsetyo, Gatot. (2012). Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar Matematika FMIPA : Gagasan (HCN + K) untuk Pengembangan Model pembelajaran Matematika dalam Kompetisi Global. Penerbit UM Mustaqim. (2013). Proses scaffolding berdasarkan diagnosis kesulitan siswa dalam menyelesaikan program linear dengan menggunakan mapping mathematic. Tesis tidak diterbitkan: Universitas Negeri Malang. Sujiati, A. (2011). Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Program Dengan Scaffolding. Tesis tidak diterbitkan: Universitas Negeri Malang. Warkitri, dkk. (1998). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta : Universitas Terbuka Widdiharto, Rachmadi. (2008). Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika: Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidinya. P4TK Yogyakarta. Wu, M. (2006). Modelling Mathematics Problems Solving Item Rsponses Using Multidimensional IRT model. Mathematics Education rsearch Journal.18(2) : 92 - 113in_ID
dc.identifier.issn2502-6526
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6985
dc.description.abstractDiagnosis kesulitan menjadi hal yang penting bagi seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan melakukan diagnosis, guru dapat mengetahui letak dimana siswa mengalami kesulitan belajar khususnya dari segi faktor intelektualnya, memberikan alternatif solusi yang tepat, dan menjadi bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi pembelajaran selanjutnya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program IPS di SMA Laboratorium UM sebanyak 6 siswa yang dipilih berdasarkan kesalahan siswa dalam tes diagnosis dan kemampuannya dalam berkomunikasi. data penelitian ini adalah hasil karya siswa, rekaman selama tes, dan proses scaffolding, catatan penting, dan lembaran scaffolding. Akumulasi data dilakukan dengan uji teknik wawancara, dan memberikan scaffolding. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini seperti dalam strategi scaffolding yang dinyatakan oleh Anghilery. Aktivitas analisis data adalah dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan langkah kesimpulan data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pemberian scaffolding di bagian yang sulit dialami oleh siswa dapat mengurangi dan atau menghilangkan kesulitan siswa.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectdiagnosisin_ID
dc.subjectkesulitan belajarin_ID
dc.subjectscaffoldingin_ID
dc.titleProses Scaffolding Berdasarkan Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Program Linearin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record