Show simple item record

dc.contributor.authorBusyairi, Muhammad
dc.contributor.authorHandri
dc.contributor.authorMeicahayanti, Ika
dc.date.accessioned2016-04-18T02:18:40Z
dc.date.available2016-04-18T02:18:40Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationEvi, Wardana, I., W., dan Sutrisno, E., 2013, Daily Mapping Aircraft Noise Level In Unit Apron Ahmad Yani Airport, Semarang, Central Java, Using Countour Noise Method, Semarang. Feidihal, 2007, Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang, Jurnal Teknik Mesin, Vol.4, No.1, Juni 2007, ISSN 18298958, Padang. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48.MEN/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan, 1996, Menteri Lingkungan Hidup, Jakarta. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP 51/MEN/1999, Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja, Menteri Tenaga Kerja, Jakarta. Purwandari, R., dan Supriyadi, D. B., 2012, Ruko sebagai Barrier untuk Mereduksi Kebisingan Akibat Aktivitas Transportasi di Jalan Raya, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Ramita, N., dan Laksmono, R., 2011. Pengaruh Kebisingan dari Aktivitas Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1, Surabaya. Wijaya Putra, B., dan Setiawan, A., 2013, Analisis Dampak Kebisingan di Bandar Udara Terhadap Pelayanan Penerbangan (Studi Kawasan Bandar Udara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta).in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7058
dc.description.abstractKebisingan yang berasal dari opersional bandara dan keberadaan bandara yang terletak di tengah pemukiman masyarakat tentunya akan memberikan dampak langsung terhadap karyawan bandara dan masyarakat sekitar bandara. Tujuan penelitian; mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh aktivitas Bandara Temindung dan pengaruhnya terhadap karyawan bandara. Penelitian ini adalah participant observational dan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan adalah karyawan bandara dan tingkat kebisingan hasil pengukuran langsung (pengulangan 3x). Responden karywan bandara berjumlah 33 orang akan dibagi dalam lima zona sesuai lokasi kerja , intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sound Level Meter (SLM) merk Lutron SL4010 dan kuisioner. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di landasan pacu bandara pada lokasi H7 yaitu 68,43 dB(A), lokasi H8 adalah 67,65 dB(A) sedangkan lokasi H9 adalah 67,63 dB(A). Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata masih berada di bawah nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 sebesar 85 dB(A). Hasil skor jawaban pernyataan kuisioner responden jika dibandingkan pada tabel Skala Likert menunjukan bahwa responden cukup setuju terhadap kuisioner dalam artian bahwa responden sedikit terganggu terhadap aktivitas operasional bandara pada zona D, sedangkan pada lokasi zona A, zona B, zona C dan zona E responden menyatakan tidak setuju dalam artian responden tidak terganggu terhadap aktivitas bandarain_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectbandara pesawatin_ID
dc.subjectrespon karyawanin_ID
dc.subjecttingkat kebisinganin_ID
dc.titlePengaruh Tingkat Kebisingan Aktivitas Bandara Temindung Terhadap Respon Karyawan Bandarain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record