dc.identifier.citation | Andayasari, Lelly., Anorital. 2012. Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi dan Upaya Pencegahannya. Media Litbang Kesehatan, Volume 22, Nomor 2. Anggawisastra, R. Sutalaksana, IZ dan Tjakraatmaja,JH, 1979,Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB. Bandung. Dewi, Nur Fadilah. 2008. Tinjauan Resiko Ergonomi Musculoskeletal Disorder (MSDs) Pada Aktivitas Perawat IGD Rumah Sakit Tria Dipa Tahun 2008. Depok : Universitas Indonesia. Elyas, Yudi. 2012. Gambaran Tingkat Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs Pada Perawat Saat Melakukan Aktivitas Kerja Di Ruang ICU PJY RSCM Berdasarka Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Depok : Universitas Indonesia. Hermawan, Erdi. 2012. Perbaikan Postur Kerja dengan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) dan HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Cilegon : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Marliana, Putri, 2012. Analisis Postur Kerja Operator Welder, Milling Dan Helper Di Workshop Iv Cold Rolling Mill (CRM) PT Krakatau Steel Dengan Pendekatan RULA (Rapid Upper Limb Assesment). Cilegon : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Modul PTI, Lab. Ergonomi dan perancangan sistem kerja ITS. Numiarto, E. 2003. Ergonomi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Penerbit Guna Widya. Surabaya. Pangaribuan, Dina Meliana. 2009. Tugas Akhir Analisa Pustur Kerja Dengan Metode Rula Pada Pegawai Bagian Pelayanan Perpustakaan USU Medan. Medan : Universitas Sumatra Utara. Setiadi, Muhamad Yudhi., Poerwanti, Anizar. 2013. Usulan Alat Bantu Pemindahan Batako Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders Di PT. XYZ. Medan : Universitas Sumatra Utara, volume 1, Nomor 3, pp. 37-43. Suciadi Hari, 2010. Perbaikan Metode Kerja untuk Mengurangi Potensi Cidera Musculoskeletal dengan Pendekatan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). Jurusan Teknik Industri UNTIRTA. Cilegon. Susihono, wahyu., Endah Rubianti. 2013. Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Rapid Upper Limb Assesment (RULA) Pada Perusahaan Konstruksi Dan Fabrikasi, Cilegon : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Widiyanti, E. C. Lanny., Endang Basuki, Jofizal Jannis. 2009. Hubungan Sikap Tubuh Saat Mengangkat dan Memindahkan Pasien pada Perawat Perempuan dengan Nyeri Punggung Bawah. Jakarta : Universitas Indonesia, volume 59, Nomor 3. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi (Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas). Penerbit UNIBA Press. Surakarta. | in_ID |
dc.description.abstract | Rumah sakit merupakan tempat jasa pelayanan kesehatan yang diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif dan bermutu. Faktor gangguan
musculoskeletal disorder di rumah sakit diakibatkan oleh kondisi berdiri lebih dari 6 jam
dan membungkuk lebih dari 10 kali/jam dan melaksanakan beberapa sikap paksa. Rumah Sakit
Umum XYZ merupakan salah satu rumah sakit yang menyediakan fasilitas Rehabilitasi Medik.
Di Rehabilitasi Medik ini memiliki 3 orang fisioterapis. Hasil wawancara dengan salah
satu fisioterapis di Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum XYZ jenis terapi yang dominan
menimbulkan keluhan adalah jenis terapi Stroke Exercise. Stroke Exercise merupakan
latihan untuk pasien pasca stroke. Pasien tersebut dilatih untuk meningkatkan fungsi otot
dan anggota geraknya. Pada terapi ini melakukan peregangan-peregangan pada sendisendi
pasien terutama di bagian tubuh yang lemah. Apabila hal tersebut dibiarkan dan
proses terapi dilakukan dalam waktu yang lama dan berulang kali dapat berpotensi
musculoskeletal disorders.Oleh karena itu peneliti mengidentifikasi potensipotensi bahaya
dari postur kerja fisioterapis di Rumah Sakit Umum XYZ pada saat melakukan pekerjaan
dengan menggunakan metode RULA (Rapid Upper limb Assesment), serta memberikan
rekomendasi perbaikan metode kerja usulan dengan postur kerja yang lebih ergonomis.
Keluhan rasa sakit yang terjadi yaitu dibagian leher bagian atas, punggung, pinggang,
lutut kanan dan jari kaki kiri. Nilai postur kerja fisioterapis Rehabilitasi Medik Rumah Sakit
Umum XYZ memiliki skor antara 2 sampai 7. Postur kerja yang baik untuk diterapkan
oleh fisioterapis adalah mengurangi membungkuk dengan membent uk sudut ≥ 20,
berputar dan miring terutama pada kegiatan membantu paisen duduk dan berdiri. Serta
mengurangi kepala yang menunduk dan menoleh kesamping. | in_ID |