Show simple item record

dc.contributor.authorAlghofari, Ahmad Kholid
dc.contributor.authorNandiroh, Siti
dc.contributor.authorWardani, Indigofera Kusuma
dc.date.accessioned2016-04-22T06:44:21Z
dc.date.available2016-04-22T06:44:21Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationEndik, S. 1986. Seni Membatik. PT Safir Alam Jakarta. Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. Musman, Asti, and Ambar B. Arini. 2011. ―Batik, Warisa Adiluhung Nusantara.‖ Nasution. 2001. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New York: Simon and Schuster. Primorac, J. 2006. ―The Position of Cultural Workers in Creative Industries: The South-Eastern European Perspective. European Cultural Foundation.‖ Creative Economy Report, United Nations. Saputra, W. 2010. Industri Kreatif. Ceatakan I. Baduose Media. Shank, Jhon K., and Govindarajan Vijay. 2000. Strategic Cost Management and the Value Chain. USA: Thomson Learning. Sugiyono. 2010. ―Statistika Untuk Penelitian.‖ In . Alfabeta, Bandung. ———. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Alfabeta, Bandung. Wisdaningrum, Oktavima. 2013. ―Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Dalam Lingkungan Internal Perusahaan.‖ Jurnal ANALISA Vol. 1, No.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7082
dc.description.abstractKampung Batik Laweyan merupakan salah satu kawasan yang sudah diakui potensinya dalam pengembangan industri batik. Kampung Batik Laweyan telah menjelma menjadi kawasan produsen batik sekaligus sebagai kawasan wisata serta sarana pembelajaran. Potensi tersebut perlu lebih dai gali segala sumber daya yang dimiliki untuk menjaga keberlangsungan serta kesiapannya dalam persaingan global terutama dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi profil industri batik terutama dibidang fashion di Kampung Batik Laweyan Surakarta, serta berupaya mengurai beberapa alternatif pengembanganuntuk meningkatkan potensi industri batik dikancah internasional. Objek penelitian ini adalah industri yang terdapat di Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan value chain analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlangsungan industri industri batik ini dapat dilihat dari sisi pendidikan formal, informal, dukungan pemerintah. Jenis bahan baku yang paling banyak digunakan yaitu jenis kain katun, dengan pewarna alami yang berasal dari ekstrak batang, dan pewarna buatan jenis remasol. Prosentase penggunaan pewarna alami di Kampung Batik Laweyan sebesar 39% dan pewarna buatan sebesar 61%. Sistem pengadaan bahan baku dilakukan secara rutin, dengan skala pembelian sesuai dengan kebutuhan. Usulan dari value chain analysis yaitu peningkatan manajemen organisasi, sistem administrasi pembukuan, Peningkatan Hak Paten Produk, sistem rekruitmen tenaga kerja, pemanfaatan media website, penggunaan Sistem Informasi Manajemen pengelolaan, penggunaan alat yg lebih efisien dan produktif, dan pengadaan bahan baku yang optimal.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectBatikin_ID
dc.subjectBahan Bakuin_ID
dc.subjectProfil Industri Batikin_ID
dc.subjectValue Chain Analysisin_ID
dc.titleProfil Industri Kreatif Batik Bidang Fashion dan Identifikasi Value Chain di Kampung Batik Laweyan Surakartain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record