Show simple item record

dc.contributor.authorYusuf, Muhammad
dc.date.accessioned2016-04-26T01:53:30Z
dc.date.available2016-04-26T01:53:30Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationAsian Productivity Organization, 2003, A Measurement Guide to Green Productivity, APO, Tokyo. Asian Productivity Organization, 2008, Productivity Databook, APO, Tokyo. Kaswinarni, F., 2007, Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Tempe, Tesis Program Studi Megister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang. CV. Rekatehnikindo Yogyakarta, Mesin Pengupas Kulit Kedelai, www.rekatehnikindo.blogspot.com, diakses pada tanggal 19 Mei 2014. Pemerintah Daerah Istimewah Yogyakarta, 2010, Peraturan Gubernur DIY No. 7 Tempen 2010 tentang Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan Jasa Pariwisata, Biro Hukum, Yogyakarta Singgih, M.L., 2012, Green Productivity Konsep dan Aplikasi, ITS PRESS, Surabaya. Wignjosoebroto, S., 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu-Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, PT. Guna Widya, Jakarta.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7115
dc.description.abstractKelompok Industri Tempe Lestari merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan pembuatan tempe. Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan belum melakukan pengukuran dan evaluasi produktivitas dan kinerja lingkungannya. Pada proses produksi, belum memperhatikan efisiensi penggunaan air, sehingga berdampak pada tingginya biaya energi. Masalah lain yang terjadi adalah jumlah limbah cair yang cukup banyak, menimbulkan bau yang menyengat dan polusi pada air. Salah satu pendekatan yang dapat membantu perusahaan agar mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan dampak lingkungan adalah dengan model Green Productivity (GP). Nilai rata-rata produktivitas perusahaan periode April 2014 - Maret 2015 sebesar 148,07% dan Indeks EPI -27,50. Penelitian ini mengupayakan penanganan limbah cair dengan mengajukan dua alternatif solusi. Alternatif 1 dengan penambahan mesin pengupas kulit kedelai untuk efisiensi penggunaan air dan alternatif 2 dengan cara pengolahan limbah menjadi biogas untuk mengurangi biaya bahan bakar. Berdasarkan hasil analisis dari kedua alternatif tersebut, maka dipilih alternatif 2 sebagai alternatif solusi, yaitu membuat instalasi pengolahan limbah cair menjadi biogas. Alternatif ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan menjadi 152,32% atau memberikan konstribusi sebesar 4,25%. Alternatif 2 juga memberikan kontribusi terhadap perubahan kadar limbah cair variabel BOD5 sebesar 89,70%, COD sebesar 88,28%, TSS sebesar 79,83%, serta meningkatkan nilai pH 61,59% sehingga kinerja lingkungan menjadi lebih baik dengan indeks EPI sebesar -2,64.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectIndeks EPIin_ID
dc.subjectGreen Productivityin_ID
dc.subjectLimbah Cairin_ID
dc.subjectProduktivitasin_ID
dc.titlePeningkatan Produktivitas dengan Metode Green Productivity pada Industri Pengolahan Tempein_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record