dc.identifier.citation | Badan Pusat Statistik, Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka, 2015. BPS SBD, Tambolaka UNESCAP (United Nations - Economic and Social Commision for Asia and the Pacific), Kebede, K.Y. and Mulder, K.F., 2008. Needs Assessment and Technology Assessment: Crucial Steps in Technology Transfer to Developing Countries. Revista Internacional Sostenibilidad, Tecnología y Humanismo, No. 3. Indrawati, Sri Widia (2003), Analisis Pengaruh Komponen Teknologi Technoware,Humanware, Inforware dan Orgaware Terhadap Faktor Utama Daya Saing Industri Kecil,Tesis Magister, Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung Lasalewo, T., 2012. Kajian Kandungan Teknologi pada Industri Kerajinan Kerawang sebagai Produk Andalan Provinsi Gorontalo. Prosiding Seminar Nasional Industrialisasi Madura. Universitas Trunojoyo Madura. Volume 1 Siswoputranto, P.S, 1983. Kopi International dan Nasional, Kanisius, Yogyakarta Ismayadi, C, 1985. Kopi dan Mutunya di Mata konsumen. Warta Balai Penelitian Perkebunan Jember, No. 1 : 19-21, Jember Rahardjo, P. 2012. Kopi – Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya. Panggabean E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: Agro Media Pustaka. Ciptadi, W. dan Nasution, M.Z. 1985.Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi Institut Pertanian Bogor. SNI 01-3542. 2004. Standar Nasional Indonesia untuk Kopi Bubuk. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. SNI 01-2901. 2008. Standar Nasional Indonesia untuk Kopi Beras. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Rohim H. 2014. Formulasi Produksi dan Karakterisasi Minuman Kopi Telur Instant [skripsi]. Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. | in_ID |
dc.description.abstract | Kopi adalah salah satu komoditas unggulan di Pulau Sumba. Jenis kopi yang ditanam adalah
robusta (Robusta canephora Pierre). Kopi jenis ini yang memiliki karakter organoleptik
tersendiri yang potensial untuk dikelola mensejahterakan para petaninya. Proses
pengolahannya masih dilakukan secara tradisional. Meskipun prospek pengembangannya
menjanjikan, akan tetapi muatan teknologi pada komoditas ini sangat masih minimal sehingga
nilai tambah yang diperoleh petani relatif terbatas. Tujuan kajian adalah untuk menemukan
strategi alih teknologi tepat guna untuk meningkatkan nilai tambah kopi yang dikelola
langsung oleh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di
lapangan dari bulan September-Desember 2015, khususnya pada tahapan penanganan
tanaman kopi dan biji kopi hasil panen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitif, dengan analisa secara deskriptif, yang bertujuan untuk mengukur kandungan
teknologi yang digunakan pada tahapan pengolahan pasca panen kopi guna perbaikan proses
produksi yang lebih efektif. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan saat proses
produksi, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dan kajian literatur yang
relevan. Analisa secara deskriptif dilakukan dengan mengacu pada konsep pikir alih teknologi
yang mencakup unsur hardware, humanware, orgaware, infoware. Hasil kajian diharapkan
dapat menjadi acuan pemerintah daerah dalam mewujudkan strategi pengembangan
komoditas kopi melalui introduksi teknologi tepat guna prosesing kopi. | in_ID |