dc.contributor.author | Susanto, Arif | |
dc.date.accessioned | 2016-06-02T08:40:44Z | |
dc.date.available | 2016-06-02T08:40:44Z | |
dc.date.issued | 2016-04-02 | |
dc.identifier.citation | An Quan, F.U. & Qiong, Z. 2006. Content and Strategy: EFL Teachers’ 56 Professional Development in China.Makalah disajikan dalam APERA Conference, Hong Kong, 28 – 30 November 2006. Bybee, R.W., & Loucks-Horsley, S. (2001). National science education standars as a catalyst for change: The essential role of professional development. Dalam Rhoton, J., & Bowers, P. (Eds.). Professional development: Planning and design. Arlington: The National Science Teachers Associations. Gordon, S. P. (2004). Professional development for school improvement: Empowering learning communities. Boston: Pearson Education, Inc. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman pengelolaan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan, Buku 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan dan angka kreditnya, Buku 4. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Moh. Uzer Usman. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Nazim, M. 2007. Keperluan Program Pembangunan Profesional (CPD) Terhadap Profesional Juru Ukur di Malaysia. Universitas Teknologi Malaysia. Pavlova, M. (2009). Technology and vocational education for sustainable development: Empowering individual for the future. Australia: Springer Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. Kemndiknas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (Online), (http://www. bermutuprofesi.org). Sardiman A.M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Garfindo Persada. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Suparlan, 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta : Hikayat Widoyoko, S.E.P. (2008). Peran Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Sertifikasi Guru, Univeritas Muhammadiyah Purworejo, 5 Juli 2008. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2503-4855 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/7270 | |
dc.description.abstract | Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan
Indonesia cerdas dan kompetitif. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan
dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Konsekuensi
dari profesi guru tersebut adalah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB). Agar profesionalitas guru tersebut selalu meningkat, maka guru
seharusnya mengadakan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus dan
memanfaatkan hasil refleksi untuk meningkatkan keprofesiannya. Program PKB
diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
kompetensi sosial dan kepribadian yang dimiliki sekarang dengan apa yang
menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu. Bagi guru-guru yang
hasil penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi diwajibkan
mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai standar tersebut,
sementara bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi, kegiatan
PKB-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi
tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya dalam rangka
memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pengembangan
profesionalitas berkelanjutan guru SMK teknik otomotif di wilayah Purworejo
melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan subjek penelitian
guru produktif teknik otomotif di SMK Negeri 1 Purworejo sebanyak 10 guru.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner yang berupa angket
dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan kenyataan bahwa
pemberlakuan UU Guru dan Dosen (UU Nomor 14 Tahun 2005) diikuti dengan
predikat sebagai SMK Rujukan sebenarnya memberikan harapan besar untuk
menumbuhkan minat guru untuk selalu mengembangkan profesionalitasnya,
namun kenyataannya tidak demikian. Pengembangan profesionalitas
berkelanjutan guru teknik otomotif di SMK Negeri 1 Purworejo masih tergolong
rendah, artinya sebagian besar guru tersebut hanya dalam kategori kadang-kadang
melakukan investasi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan membuat karya
inovatif. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | pengembangan | in_ID |
dc.subject | keprofesian berkelanjutan | in_ID |
dc.subject | pengembangan diri | in_ID |
dc.subject | publikasi ilmiah | in_ID |
dc.subject | karya inovatif | in_ID |
dc.title | Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pada Guru SMK Teknik Otomotif di Wilayah Purworejo | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |