Show simple item record

dc.contributor.authorHarsono
dc.contributor.authorWahyudi, Tri Nur
dc.contributor.authorSyah, Muhammad Fahmi Johan
dc.date.accessioned2016-06-03T00:44:36Z
dc.date.available2016-06-03T00:44:36Z
dc.date.issued2016-04-02
dc.identifier.citationEeng Ahman, Dr. MS. 2006, Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran SMA di Kota Bandung, Bandung: FPIPS UPI. Alif Noor Hidayati. T.th.Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Melalui Pemberdayaan Kelompok Kerja (KKg/MGMP). Semarang, LPMP Teguh Triwiyanto dkk, t.th. Peta Kompetensi untuk Pengembangan Karier Berbasis Penilaian Kinerja Guru, Malang: AP FIP UM Anonym. 2016. Ini Faktor yang Pengaruhi Kenaikan Pangkat Bagi Guru. Muria NewsCom. Report Faisol Hadi. Tanggal 25 Maret 2016. Ika Akbarwati. 2015. Kualifikasi Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Indonesia Masih rendah. http\\www.Selaras.com. Diunggah 10 November 2015. Kementriam Agama Republik Indonesia. 2016. Guru Terima Satya Lencana: Jdilah teladan dan Inspirator. Kemenag.go.id. Senin 28 Maret 2016. Samani, Muchlas. 2015. Bom Waktu LPTK Telah Datang. Muchlassamani.blogspot.co.id. Senin 20 Juni 2014. Anonim. Sarjana Bodong Rp 1,5 juta dan Kuliah 16 SKS. Merdeka.Com. diunggah 3 Nopember 2013.in_ID
dc.identifier.issn2503-4855
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7272
dc.description.abstractBahwa peningkatan jenjang pendidikan dan pemberikan pelatihan akan meningkatkan profesionalisme guru, demikian juga jika profesionalisme guru meningkat maka jenjang karier guru juga kan mengalami peningkatan. Peta profesionalisme guru dalam berbagai penelitian berada dalam posisi sedang dan cukup, artinya memang guru tidak ada yang memiliki skor profesionalisme tinggi dan sangat tinggi. Dalam kenyataannya, berbagai hal tersebut ditolak, karena peran perguruan tinggi yang menciptkan lulusan calon guru yang melebihi kebutuhan, dan bahkan tidak sedikit ditemukan sarjana dengan ijazah bodong. Peran pemerintah yang dilakukan selama ini (mungkin hambatan politik dan birokrasi) telah membentuk mental guru sangat statis, apatis, dan tidak peduli. Buktinya meskipun dilakukan pembinaan kariersecara berjenjang mereka juga tidak bias membuat usulan kenaikan pangkat dengan baik, sangat sulit untuk naik pangkat, bahkan tidak tertarik untuk naik pangkat. Kebijakan guru sebagai pembelajar diharapkan menjadikan guru sebagai personal yang memiliki jiwa kompetitif akademik untuk proses kemajuan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkarier guruin_ID
dc.subjectpemerintahin_ID
dc.subjectperguruan tinggiin_ID
dc.titlePeran Pemerintah dan Perguruan Tinggi Dalam Pembinaan Karier Guru Dalam Jabatanin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record