dc.identifier.citation | Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Conroy, P.W. 2006. English Language Learners With Visual Impairments: Strategies to Enhance Learning. RE:view; Fall 2005; 37,3; Academic Research Library. Depdiknas. 2006. Standart Kompetensi Kurikulum 2006: BNSP Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: Depdiknas Kemmis,S. & Mc.Taggart,R.1990. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rohmadi, 2014. Penelitan Tindakan Kelas: Upaya Trampil Menulis Karya Tulis Ilmiah Untuk Pengembangan Karier Guru Profesional. Surakarta: Cakrawala Media Rowh, Mark. 1992. Six Factor to Consider When Using Audio Visual Material. Offi ce System. Mt. Airy: Feb 1992.Vol.9, Iss.2; pg.23, 3 pgs. Sadiman, Arif S. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta.: Raja Grafi ndo Persada Subiyanto, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Duta Publishing Indonesia Wiriaatmadja. R. 2006. Metode Penelitan Tindakan Kelas: Untuk meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya. | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kualitas proses belajar mengajar bahasa Inggris siswa, khususnya pada keterampilan listening. Peningkatan minat dilakukan melalui penggunaan media audio visual dengan
metode bermain peran (role playing) yang diharapkan dapat memberikan peluang
penciptaan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Pada siklus ketiga tindakan
penelitian kelas ini didapatkan hasil yang optimal di mana siswa yang berminat
dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris dapat meningkat secara signifi kan.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
dalam tiga siklus. Ketiga siklus tersebut mencakup tahapan yang sama,
tetapi dengan media yang berbeda. Siklus 1 menggunakan media TV, siklus 2
menggunakan media kaset dan tape, dan siklus 3 menggunakan media VCD, yang
terdiri atas empat tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
refl eksi. Tindakan dapat dilakukan dengan cara penerapan pembelajaran dengan
media audio visual dan dilanjutkan dengan metode bermain peran. Penelitian ini
dilakukan terhadap 40 siswa kelas VIII D SMP N 1 Klaten. Respon kemajuan
minat siswa diperoleh dari hasil angket siswa, wawancara siswa, learning log
siswa, observasi, wawancara antar guru, jurnal guru, hasil ulangan harian dan
tugas. Validasi instrumen dilakukan dengan refl eksi kritis antar guru peneliti
dan secara face validity. Validasi data dilakukan dengan triangulasi observasi
dari aspek siswa, guru dan guru mitra. Hasil refl eksi tiap siklus digunakan untuk
merencanakan langkah-langkah lanjutan.
Hasil tindakan menunjukkan tingkat minat siswa sebesar 72,5% (siklus 1),
77,5% (siklus 2) dan 82,5% (siklus 3) dari hasil catatan learning logs siswa. Jadi,
antar siklus terjadi peningkatan minat masing-masing sebesar 5% (siklus 1 ke
siklus 2), 5% (siklus 2 ke siklus 3), 10% (siklus 1 ke 3). Hasil angket menunjukkan
tingkat minat siswa sebesar 62,5% (siklus 1) dan 82,5% (siklus 2) serta 87,5%
(siklus 3), sehingga terjadi peningkatan minat; 19.7% (siklus 1 ke siklus 2); 5%
(siklus 2 ke siklus 3); 25%(siklus 1 ke siklus 3). Ketiga siklus tindakan tersebut
ternyata banyak siswa yang tertarik belajar bahasa inggris dengan media audio
visul. Secara kualitatif, suasana pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih
menyenangkan dan menciptakan efek-efek positif terhadap perkembangan belajar
siswa. | in_ID |