Modulus Geser Material Endapan Bili-Bili Sebagai Bahan Lapis Pondasi Jalan dengan Model Bucket Geogrid
dc.contributor.author | Nur, St. Hijraini | |
dc.contributor.author | Djamaluddin, Abd. Rahman | |
dc.contributor.author | Mubarak, Syahrun | |
dc.date.accessioned | 2016-08-03T02:04:45Z | |
dc.date.available | 2016-08-03T02:04:45Z | |
dc.date.issued | 2016-05-25 | |
dc.identifier.citation | Purwanto, Edy. 2008. Nilai Modulus Geser Tanah Berdasarkan Rumus Hardin & Drnevich (1972) dan Menard (1965) Dari Uji Laboratorium. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Departemen Pekerjaan Umum. 2009, Modul Pelatihan Geosintetik Volume 1 : Klasifikasi & Fungsi Geosintetik. Indonesia Das, Braja M. 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I. Penerbit Erlangga Das, Braja M. 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid II. Penerbit Erlangga Reynaldo, M. Fafat. 2001. Linear Variable Differential Transformers. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB. Bandung. Achmad, Fadly., Sunardi, Nospiati. 2014. Penggunaan Sirtu Malango Sebagai Bahan Lapis Pondasi Bawah Di Tinjau Dari Spesifikasi Umum 2007 dan 2010. Fakultas Teknik Sipil Universitas Teknik Gorontalo. Gorontalo. Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga. 2010. Spesifikasi Umum. Safitri, Oktavia Zhanas. 2015. Model Laboratory Dari Penggunaan Geocell Tipe GC1040 dan Geotekstil Yang Dimodifikasi Sebagai Geocell Pada Stabilisasi Lapis Pondasi Jalan. Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. Makassar Olaniyan, O.S., Akolade, A.S., 2011. Perkuatan Tanah Dasar Dengan Menggunakan Geogrid. Electrical Journal of Geotechnical Engineering, Volume 16, pp. 270-280. Gneil., Bouazza., 2010 dalam Hamed Niroumand dkk., 2011. Uji Eksperimental Perbaikan Tanah Dengan Perkuatan Stone Columns. Electrical Journal of Geotechnical Engineering, Volume 16, pp.1478-1499 | in_ID |
dc.identifier.issn | 2459-9727 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/7454 | |
dc.description.abstract | Bencana longsor pada tahun 2005 di bukit Kaldera Bawakaraeng menghasilkan sejumlah besar sedimen di daerah hulu Sungai Jeneberang, sehingga diperlukan usaha pengerukan untuk menghindari kerusakan pada infrastruktur disekitarnya. Material sirtu yang mengendap di bendungan Bili-bili merupakan material yang terdapat pada daerah aliran sungai Jeneberang dan selama ini telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi jalan dan bangunan. Salah satu lapisan yang berperan dalam menentukan kualitas jalan adalah lapisan pondasi jalan. Jika beban lalu lintas yang yang diterima oleh lapisan perkerasan jalan terlalu besar akan menyebabkan terjadi deformasi pada lapisan pondasi yang menjadi penyebab kerusakan jalan. Sehingga pada penelitian ini akan dicoba memperkuat lapis pondasi jalan dengan model bucket geogrid dengan mengidentifikasi nilai modulus geser sirtu Bili-bili yang tidak diperkuat dan diperkuat oleh bucket geogrid menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Menard (1965). Modulus geser adalah salah satu karakteristik dinamis untuk menentukan kekakuan suatu material. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan dimensi bucket geogrid yang berbentuk silinder berukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Penelitian ini dibuat dengan 2 jenis variasi sampel dengan 3 jenis kepadatan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian modulus geser dari sirtu Bili-bili yang diperkuat dengan model bucket geogrid lebih besar (6,6 s.d 7,5 MPa) dibandingkan dengan modulus geser yang tanpa perkuatan bucket geogrid ($,1 s.d 4.4 MPa). | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Geogrid | in_ID |
dc.subject | Material Endapan Bili-bili | in_ID |
dc.subject | Modulus Geser | in_ID |
dc.subject | Perkuatan | in_ID |
dc.title | Modulus Geser Material Endapan Bili-Bili Sebagai Bahan Lapis Pondasi Jalan dengan Model Bucket Geogrid | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Seminar Nasional Teknik Sipil VI 2016
Peran Manajemen dan Teknologi Transportasi Menuju Transportasi Indonesia yang Berkelanjutan