dc.identifier.citation | AASHTO (1993) Guide for Design of Pavement Structures 1993, American Association of State Highways and Transportation Officials, Washington DC; USA. Qin, J. (2010) Predicting Flexible Pavement Structural Response Using Falling Weight Deflectometer Deflections, Thesis the faculty of the Russ College of Engineering and Technology of Ohio University. Muench, S.T., Mahoney, J.P., and Pierce, L.M. (2003) The WSDOT Pavement Guide Interactive, Washington Department of Transportation (WSDOT), Olympia,WA. Retrieved June 12, 2009, from WSDOT Official (http://training.ce.washington.edu/WSDOT/). Mahoney, J.P and Pierce, L.M. (1996) Examination of State Department of Transportation Transfer Functions for Mechanistic-Empirical Asphalt Concrete Overlay Design,Transportation Research Record No.1539, Transportation Research Board,Washington; DC, pp 25-32. Subagio, B.S., Wibowo, S.S., Ferdian. T., danSufanir. A.M.S. (2011), Comparison of Overlay Design Analysis using Mechanistic and Semi-Analytical Methods, case study : Jakarta-Cikampek Toll Road, Proceedings of the Eastern Asia Society fot Transportation Studies, Vol.8 WSDOT (2005) Everseries©User’s Guide: Pavement Analysis Computer Software and Case Studies, Washington; USA. | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan tebal lapis tambah yang diperlukan pada Jalan Nasional Pantura ruas Bts.Pamanukan-Sewo Jawa Barat menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Program EVERSERIES berdasarkan pada data lendutan alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Dari data lendutan digunakan sebagai evaluasi kinerja struktural pada kedua metoda. Pada AASHTO 1993 dengan asumsi pemodelan lapis perkerasan hanya 2 lapis, dari data lendutan berdasarkan nilai d1 dan d9dalam menentukan nilai Modulus Resilien tanah dasar (MR) dan Modulus Efektif Perkerasan (EP) yang kemudian digunakan dalam menentukan nilai SNeff(Structural Number Effective), nilai SNf(Structural Number in Future), serta tebal lapis tambah (overlay). Sedangkan Program EVERSERIES memakai struktur model perkerasan 2 lapis, 3 lapis, dan 4 lapis. Data lendutan tersebut menjadi input dalam program EVERCALC untuk menghitung modulus kekakuan dengan cara backcalculation yang selanjutnya pada Program EVERPAVE menentukan tebal overlay berdasarkan perkerasan eksisting. Berdasarkan hasil analisis dengan Metoda AASHTO 1993 diperoleh bahwa kebutuhan tebal lapis tambah (overlay) cukup variatif, yaitu berkisar antara 12 cm sampai 15 cm, bergantung pada nilai SNeff (Structural Number Effective) pada masing-masing segmen. Pada Program EVERSERIES penentuan tebal lapis tambah didasarkan pada program EVERPAVE berkisar antara 14 cm sampai 28 cm. Perbandingan hasil kedua metoda tersebut, menunjukkan bahwa tebal lapis tambah (overlay) yang dibutuhkan dalam Metoda Program EVERSERIES lebih besar dari Metoda AASHTO 1993 terkait untuk asumsi pemodelan lapisan yang ditinjau. | in_ID |