Jumlah dan Motilitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Dipapari Obat Nyamuk Elektrik Berbahan Aktif d-allethrin
View/ Open
Date
2016-05-21Author
Naim, Fatchun
Krismawati, Windi Tri
Maulana, Khoironni Devi
Metadata
Show full item recordAbstract
Obat nyamuk merupakan salah satu obat yang digunakan untuk membasmi nyamuk dalam suatu
ruangan. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi dan daya tarik
tersendiri bagi habitat nyamuk. Akibatnya, tidak jarang masyarakat Indonesia menggunakan obat
nyamuk untuk membasmi serangan nyamuk. Saat ini obat nyamuk yang beredar di pasaran sangat
beragam. Misalnya obat nyamuk berbentuk semprot, bakar, oles maupun elektrik. Produk obat
nyamuk umumnya memiliki zat tambahan tertentu misalnya senyawa d-alletrin yang dapat
merugikan kesehatan. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah dan motilitas
spermatozoa tikus jantan galur wistar umur 2-3 bulan yang dipapari obat nyamuk eletrik yang
berbahan aktif d-allethrin dengan durasi waktu yang berbeda. Rancangan penelitian yang
digunakan yaitu post test randomized control design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
menggunakan 12 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan galur wistar berumur 3 bulan yang
terpapar allethrin yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kotrol, pemaparan 4
jam, 8 jam serta 12 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian waktu pemaparan obat
nyamuk dengan kandungan bahan aktif d-allethrin dapat mempengaruhi terhadap kualitas
spermatozoa dalam hal ini jumlah spermatozoa untuk semua kelompok perlakuan 135, 67, 130,
117.3 dan 101 (juta/ml ejakulat). Sedangkan motilitas spermatozoa tikus dalam bilik hitung
Neurbaeur (%) untuk semua kelompok perlakuan masing masing 77.3, 68, 65.7 dan 49,7.
Semakin lama waktu pemaparan obat nyamuk d-alletrin semakin tinggi pengaruhnya terhadap
jumlah dan motilitas spermatozoa tikus jantan