• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 4th University Research Colloquium (URECOL) 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 4th University Research Colloquium (URECOL) 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENCABUTAN HAK POLITIK TERHADAP TERPIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM TATA NEGARA

    Thumbnail
    View/Open
    Humanoria_28.pdf (265.9Kb)
    Date
    2016-08-27
    Author
    Suharso, Suharso
    Bagus Edhita Praja, Chrisna
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pencabutan hak politik tidak terlepas dari persoalan Hak Asasi Manusia, dalam konstitusi yang berkaitan dengan HAM terutama politik pada Pasal 28 UUD 1945 yang bunyinya”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dalam undang-undang”. Sangat luas tersirat bahwa hak-hak rakyat Indonesia untuk berserikat dan berkumpul secara konstitusional diakui dan dijamin.Pencabutan hak berpolitik terhadap terpidana korupsi telah menimbulkan kontroversi pro dan kontra, yang sepakat(pro) berpendapat sudah sesuai dengan hukum yang berlandaskan Pasal 10 KUHP yang telah mengatur hukuman pokok dan hukuman tambahan. Ada tiga jenis hukuman tambahan yakni ; (1) pencabutan hak-hak tertentu. (2) perampasan barang-barang tertentu.(3) pengumuman putusan hakim. Permasalahannya adalah apakah pencabutan hak berpolitik bagi terpidana korupsi bertentangan dengan HAM yang telah dijamin dalam UUD 1945.Dengan menekankan asas keadilan maka pencabutan hak politik warga Negara tidak melanggar HAM, mengingat perbuatan korupsi yang dilakukanya juga telah melanggar HAM sehingga disebut extra-ordinary crime. Walaupun hak politik telah diatur secara konstitusional, tetapi dalam undang-undang khususnya dalam undang-undang HAM bahwa hak politik termasuk dalam kategori derogable rights atau hak yang dapat dilanggar penegak hukum demi rasa keadilan dalam masyarakat.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7699
    Collections
    • The 4th University Research Colloquium (URECOL) 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV