dc.identifier.citation | Cuthberson, S. D. P., 1969, Nutrition of Animal of Agricultural Importance, Part 2, Int. Encyc. Food Nutrit., Vol. 17, Pergamon, Oxford. Diharjo, K., Kusharjanta B. dan Haryanto, 2003. Rancang Bangun Mesin Pencacah Makanan Ternak sapi Bagi kalangan Peternak menengah Ke Bawah, Vucer Dikti Jakarta. Diharjo, K., 2000, Karakteristik Lelah Baja Poros S45C Bertakik V Akibat Kombinasi Beban Amplitudo Konst. Dan Beban Tiba-tiba, Thesis, UGM, Yogyakarta. Diharjo, K., 1999, Studi Verifikasi Stress Concentration Factor Pada Plat Baja ST 37 Berlubang”, Penelt. DIK, FT-UNS, Surakarta. Kusharjanta B, Diharjo K, dan Haryanto, 2004, Rekayasa Mesin Pencampur Makanan Ternak (Komboran Kering) Sapi Dengan Memanfaatkan Tong Bekas Untuk Kalangan Peternak Menengah Ke Bawah, Vucer, Dikti, Jakarta. Payne, W. J. A., 1969, Problem of the Nutrition of Ruminants in the Tropics, in the Cuthberson, Sir. D. P. (ed.), “Nutrition of Animal of Agricultural Importance”, Part 2, Int. Encyc. Food Nutrit., Vol. 17, Pergamon, Oxford. Soeyanto, P., 1981, Intensifikasi Peternakan, Cetakan I, Penerbit Balai Aksara-Penerbit Yudhistira, Jakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Di lingkungan peternak sapi perah Musuk Boyolali, mesin pencacah pakan sudah
ada. Untuk mendukung mekanisasi pengolahan pakan, rekayasa mesin
pencampur mutlak diperlukan. Mesin ini diharapkan mampu menghasilkan
campuran pakan yang homogen, mempersingkat waktu pencampuran, dan
mereduksi biaya operasional pengolahan pakan. Pencampuran pakan yang
dilakukan dengan mesin ini adalah pencampuran pakan basah. Manufaktur
prototype mesin dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin konvensional.
Mesin didisain dengan posisi tong vertikal dan disain ruji pengaduk mengadopsi
disain ruji blender. Mesin ini digerakkan oleh motor listrik satu fase dengan daya
1 HP. Hasil uji coba mesin menunjukkan bahwa mesin pencampur dapat bekerja
dengan baik, sesuai harapan peternak/ KUD. Penggunaan mesin pencampur ini
mampu menekan waktu pengolahan pakan menjadi 33,65 % dibandingkan
pengolahan pakan secara manual. Biaya pengolahan pakan pun dapat diturunkan
menjadi 62,7 % dibandingkan pengolahan pakan secara manual | en_US |