dc.identifier.citation | Ahmad, Mugiono, Tias Arlianti dan Chotimatui Azmi.2011. Panduan Lengkap Jamur. Depok: Penerbit Swadaya De Melo, M. R., Paccola-Meirelles, Luzia D., De Jesus F., Terezinha, Kazue I., and Noemia. 2009. Influence of Flammulina Velutipes Mycelia Culture Conditions On Antimicrobial Metabolite Production. Mycoscience 50:78-81. Desinova N. P. 2010. History of The Study Thrombolytic and Fibrinolytic Enzymes of Higher Basidiomycetes Mushrooms. International Journal of Medicinal Mushrooms 12(3):317–326. Gunawan, A. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Depok: Penerbit Swadaya. Jang, M-S., Hee-Yeon P., Hideki U., and Toshiaki O. 2009. Antioxidative Effects of Mushroom Flammulina velutipes Extract On Polyunsaturated Oils In Oil-in-water Emulsion. Food Sci. Biotechnol. 18(3):604609. Martin, P.2010 Medicinal Mushrooms A clinical Guide. Mycology Press. UK Hasan, G. M. Medany, dan El-Kady. 2012. Mycelial Biomass Production of Enoke Mushroom (Flammulina velutipes) by Submerged Culture. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 6(7): 603-610, 2012 ISSN 1991-8178 Sumiati, E., E. Suryaningsih, dan Puspitasari. 2006. Perbaikan Produksi Jamur Tiram Dengan Modifikasi Bahan Baku Utama Media Bibit. Jurnal Holtikultura Vol.16 No. 2 (2006). | in_ID |
dc.description.abstract | Telah dilakukan Penelitian Mengenai Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Ampas Tahu Terhadap
Pertumbuhan Dan Bobot Bibit Induk Jamur Enoki (Flammulina Velutipes (Curt.:Fr.)Singer.), dilakukan mulai
bulan Juli sampai bulan Oktober 2015 . Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase jumlah
penambahan ampas tahu yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan bobot bibit induk jamur enoki yang
terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan ampas tahu pada media bibit induk jagung (P), terdiri dari enam
taraf perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan tersebut terdiri dari komposisi media bibit induk: biji
jagung 100% ditambah ampas tahu 0% (p0), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 5% (p1), biji jagung 100%
ditambah ampas tahu 10% (p2), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 15% (p3), biji jagung 100% ditambah
ampas tahu 20% (p4), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 25 % (p5). Parameter yang diukur adalah rata-rata
pertambahan panjang miselium jamur enoki (%/hari), Rata- rata waktu pertumbuhan miselium jamur enoki
mencapai 100% (hari), dan Rata-rata bobot bibit induk jamur enoki (gr). Hasil penelitian menunjukan
penambahan ampas tahu 5% (p1
)
merupakan perlakuan terbaik untuk parameter rata-rata pertambahan panjang
miselium jamur enoki (4,54 %/hari) dan waktu pertumbuhan miselium jamur enoki mencapai 100% (22,25
hari). Penambahan ampas tahu 25% (P5) merupakan perlakuan terbaik untuk parameter Rata-rata bobot bibit
induk jamur enoki (374,05gr). | in_ID |