Show simple item record

dc.contributor.authorHaryanto, Hery
dc.date.accessioned2016-10-27T01:55:11Z
dc.date.available2016-10-27T01:55:11Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAnonim. (2012). Laporan tahun 2011. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Anonim. (2015). What do food additives do?: http://www.foodstandards.gov.au/consumer/additives/additiveinfo/pages/default.aspx Friedman, M., & Juneja, V. K. (2010). Review of Antimicrobial and Antioxidative Activities of Chitosans in Food. Journal of Food Protection, 1737-1761. Goy, R. C., Britto, D. d., & Assis, O. B. (2009). A Review of the Antimicrobial Activity of Chitosan. Polímeros, 241-247. Krasniewska, K. (2012). Substances with Antibacterial Activity in Edible Films – A Review. Pol. J. Food Nutr. Sci., 199-206. Kurita, K. (2006). Mini-Review Chitin and Chitosan : Functional Biopolymers from Marine Crustaceans. Marine Biotechnology, 203-22. Liu, H., Du, Y., Wang, X., & Sun, L. (2004). Chitosan kills bacteria through cell membrane damage. International journal of food microbiology, 147-155. Raafat, D., & Sahl, H.G. (2009). Minireview Chitosan and its antimicrobial potential – a critical literature survey. Microbial Biotechnology, 186-201. Sasshiwa, S. and Aiba. S. (2002). Chemically modified chitin and chitosan as biomaterial. Progress in Polymer Science, vol. 29, pp 887-908. Struszczyk, M. H. (2002). Chitin and Chitosan. Polymeri, 316-32.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7893
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan lapisan/pembungkus yang dimodifikasi dengan khitosan tulang dalam sotong pada lempuk durian dalam rangka memperpanjang masa konsumsi dan mempertahankan rasa, aroma, dan teksturnya. Konsentrasi khitosan berkisar dari 1-3% (w/v) dilarutkan dalam asam asetat 1 (v/v)%. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah : a. Perubahan berat masing-masing lempuk selama masa penelitian. b. Perubahan tekstur, aroma, edibilitas, pengamatan pertumbuhan jamur dan mikrobia secara visual pada awal dan akhir masa penelitian. Data perubahan berat lempuk dianalisis secara kuantitatif, sedang data perubahan tekstur dan pertumbuhan jamur dideskripsikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan perlakuan konsentrasi khitosan dan jenis pembungkus lempuk dan waktu penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap pengurangan berat lempuk durian. Penurunan berat lempuk tertinggi pada lempuk pada semua yang tidak dibungkus, baik yang tanpa perlakuan khitosan maupun yang perlakuan khitosan. Persentase tertinggi penurunan berat lempuk terdapat pada lempuk yang tidak dibungkus sampai mencapai 13,19%, diikuti oleh lempuk berbungkus kertas, dan kain kasa sebesar 9,61% , dan 88,8% secara berurutan. Lempuk yang diperlakukan dengan larutan khitosan dengan variasi konsentrasi menunjukkan beda nyata dengan lempuk yang tidak diperlakukan, walaupun antar konsentrasi khitosan sendiri tidak menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Secara visual terjadi penurunan tekstur, pertumbuhan jamur, dan aroma lempuk bersamaan dengan semakin lamanya waktu penyimpanan yang pada akhirnya menurunkan tingkat edibiltas lempuk durian.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectchitosanin_ID
dc.subjectsquid pensin_ID
dc.subjectchitosan modified wrappingin_ID
dc.subjectchitosan filmin_ID
dc.subjectdurian cakein_ID
dc.subjectshelf lifein_ID
dc.titlePenggunaan Khitosan Endoskeleton Sotong Sebagai Pembungkus Lempuk Durian Untuk Memperpanjang Masa Konsumsiin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record