• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) Sebagai Penyembuh Luka Bakar Pada Kelinci

    Thumbnail
    View/Open
    26.pdf (499.7Kb)
    Date
    2016-05-21
    Author
    Waehama, Asma
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) mengandung flvonoid yang berkhasiat untuk menyembuh luka terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sediaan krim ekstrak etanol daun cocor bebekterhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci dan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun cocor bebek pada sediaan krim terhadap efektifitas tingkat penyembuhan luka bakar pada kelinci. Ekstrak daun cocor bebek diformulasi menjadi sediaan krim tipe M/A dengan berbagai konsentrasi yaitu 2,5% (F2), 5% (F3), 10% (F4). Sediaan krim diuji sifat fisik (uji organoleptis, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, dan uji pH.), sediaan krim digunakan pada luka bakar kelinci sebanyak 5 ekor kelinci, Setiap punggung kelinci dibagi menjadi 6 luka bakar, pertama adalah tanpa obat, kedua adalah kontrol basis krim, ketiga adalah kontrol positif, III-VI berturut-turut adalah sediaan dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10%. Data pengukuran diameter penyembuhan luka bakar dianalisis secara statistik dengan uji KolmogorovSmirnov dilanjutkan dengan analisis non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak daun cocor bebek dengan konsentrasi 5% lebih cepat dalam penyembuhan luka bakar dengan waktu 22,0 ± 6,7 hari, sedangkan krim ekstrak daun cocor bebek dengan konsentrasi 2,5%, dan 10% berturut-turut adalah 23,8 ± 6,7 hari, dan 25,6 ± 6,5 hari, uji KruskalWallis terdapat hasil 0,745 (p> 0,05) menunjukan nilai tidak signifikan dari waktu penyembuhan, secara statistik berarti tidak ada perbedaan efek antara semua perlakuan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7895
    Collections
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-1

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV